Suara.com - Food and Drug Administration (FDA) akan mengumumkan peringatan baru untuk vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.
Langkah ini diambil menyusul laporan awal tentang kondisi saraf langka pada sebagian kecil orang yang menerima suntikan.
Tetapi regulator mengatakan bahwa risiko mengembangkan kondisi langka ini, yang dikenal sebagai sindrom Guillain-Barré.
Mengutip The Washington Post, sindrom ini merupakan sistem kekebalan menyerang saraf, sangat rendah dan manfaat menerima vaksin masih jauh lebih besar daripada risikonya,
Melalui sistem pemantauan gejala yang disebut Vaccine Adverse Event Reporting System, regulator telah menemukan 100 kasus dugaan sindrom Guillain-Barré, tetapi laporan tersebut dianggap maish telalu dini, mengutip The New York Times.
Di Amerika Serikat (AS), lebih dari 12,8 juta orang telah divaksinasi dengan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
![Johnson & Johnson. [Mark Ralston/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/01/17483-johnson-johnson.jpg)
Namun, risiko mengembangkan kondisi tersebut mungkin sekitar tiga hingga lima kali lebih tinggi pada mereka yang menerima vaksin Johnson & Johnson dibandingkan dengan populasi umum AS.
Di antara populasi umum AS, sekitar 3.000 hingga 6.000 orang diperkirakan mengembangkan kondisi tersebut setiap tahun.
Peringatan kemungkinan akan ditambahkan ke lembar fakta yang diberikan kepada penyedia layanan kesehatan dan pasien.
Baca Juga: Studi: Antibodi dari Vaksin Johnson & Johnson Bisa Tahan 8 Bulan
Kasus-kasus itu terutama dilaporkan sekitar dua minggu setelah vaksinasi.