Kondisi ini berbanding dengan seseorang yang berada dalam area ruangan dengan tingkat
kelembaban 30 persen, droplet akan tetap melayang dan tersuspensi di udara.
Berdasarkan hasil ini, Sharp menganggap penting untuk memverifikasi jika tingkat kelembaban 60 persen, memiliki efek terhadap pengurangan jumlah SARS-CoV-2 yang jatuh dan menempel pada permukaan hingga mampu mengurangi risiko penularan virus di udara melalui tetesan droplet.
Karena sebagian besar droplet penyebab infeksi penularan virus berasal dari droplet, Sharp mengukur dan membandingkan titer infeksi di area dengan tingkatan kelembaban 60 persen, antara SARS-CoV-2 yang dicampur dengan media cair yang biasa digunakan untuk pengujian virus dan SARS-CoV-2bercampur air liur.
"Untuk mencegah infeksi virus, penting untuk menjaga area ruangan pada tingkat kelembaban
relatif sekitar 60 persen dengan humidifikasi, sehingga mampu mencegah mukosa saluran
pernapasan manusia mengering, mempertahankan fungsi imun, dan untuk menekan efektivitas penyebaran virus," jelas Hironori Yoshiyama, Profesor, Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane
Kendati demikian, dia menambahkan, sementara area dengan kelembaban relatif 60 persen mengurangi jumlah partikel droplet tersuspensi di udara dan menempel pada permukaan benda, dalam keterangan resminya.
Maka, perlu juga mempertimbangkan tindakan pencegahan terhadap virus yang melekat di benda.
![Air purifier Sharp. [Sharp Electronics Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/23/76335-air-purifier-sharp.jpg)
Hasil penelitian menunjukkan, titer virus menular pada media cair tersisa kurang dari 1 persen
setelah 2 jam, sedangkan pada media air liur sekitar 56 persen tetap utuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terbukti jika efektifitas teknologi Plasmacluster diverifikasi, dapat mengurangi titer infeksi penularan termasuk varian baru lebih dari 99,4 persen.
Ke depannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian lanjutan yang mengenai efektivitas teknologi Plasmacluster.
Baca Juga: Sharp Indonesia Berhasil Produksi 10 Juta Mesin Cuci di Tengah Pandemi
"Dalam verifikasi ini, teknologi Plasmacluster secara signifikan menonaktifkan SARS-CoV-2 yang terkandung dalam droplet yang melekat di berbagai permukaan, dengan kondisi kelembaban udara 60 persen di mana fungsi perlindungan fisiologis dipertahankan," paparnya.