Biasanya, perusahaan pengolahan mengangkut limbah yang dihasilkan melalui Kota Rawson, ibu kota provinsi Chubut, ke fasilitas pengolahan di pinggiran kota.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, warga melakukan protes karena muak dengan lalu lintas padat yang dipenuhi limbah kimia berbahaya.
Pejabat di Chubut memberikan otorisasi kepada perusahaan untuk membuang limbah di laguna terdekat dan setelahnya, itu mulai berubah warna menjadi merah muda.
Pemerintah mengklaim bahwa dampak perubahan warna itu bersifat sementara.
Seorang pejabat mengatakan bahwa warnanya tidak akan menyebabkan kerusakan dan akan hilang dalam beberapa hari.
Tetapi, natrium sulfit seharusnya diolah sebelum dibuang sebagai limbah.

Warna air yang berubah menunjukkan bahwa zat itu tidak ditangani dengan benar.
Menurut Lada, air mulai berubah menjadi merah muda selama akhir pekan.
Polusi seperti ini, baik yang disengaja ataupun tidak, telah berdampak buruk pada jalur air di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Begini Kondisi Pengendara Motor yang Jatuh ke Jurang di Kawasan Danau Toba