Situasi keseluruhan di paruh kedua tahun ini terpantau relatif tenang. Rata-rata, jumlah serangan DDoS berfluktuasi antara 500 dan 800 per hari.
Pada hari yang paling tenang, hanya 60 serangan yang tercatat, dan pada hari yang paling intens, ini mencapai 1164.
Serangan brute force SSH sering dilakukan oleh penyerang yang mencoba memasukkan nama pengguna dan kata sandi umum di ribuan server sampai mereka menemukan kecocokan.
Pakar Kaspersky juga menganalisis negara mana yang memiliki bot dan server berbahaya yang menyerang perangkat IoT untuk memperluas botnet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perangkat yang meluncurkan serangan banyak berada di China (31,8 persen).
Disusul Amerika Serikat (12,5 persen) menempati posisi kedua, dan Jerman (5,9 persen) berada di urutan ketiga.
![Serangan DDoS. [Kaspersky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/05/81771-serangan-ddos.jpg)
“Kuartal kedua 2021 menunjukkan situasi yang lebih tenang. Ada sedikit penurunan dalam jumlah total serangan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," kata Alexey Kiselev, Business Development Manager di the Kaspersky DDoS Protection team.
Secara tradisional, Kaspersky mengasosiasikan angka-angka ini dengan awal liburan dan liburan.
Pada kuartal ketiga tahun 2021, juga tidak melihat prasyarat untuk kenaikan atau penurunan tajam pada lanskap serangan DDoS.
Baca Juga: Kelamaan Tatap Laptop, Kaspersky: Mayoritas Anak-Anak Suka Pembelajaran Tatap Muka
"Lanskap serangan ini tentunya juga akan terus sangat bergantung pada tingkat cryptocurrency, yang tetap mengalami peningkatan secara konsisten mungkin untuk waktu yang lama,” terangnya dalam keterangan resminya.