Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Munculnya Mutasi Covid-19 Mematikan pada Hewan

Senin, 09 Agustus 2021 | 14:07 WIB
Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Munculnya Mutasi Covid-19 Mematikan pada Hewan
Kucing pakai masker. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ahli tengah mempertimbangkan untuk memusnahkan atau memvaksinasi hewan, demi mencegah virus Covid-19 memiliki mutasi berbahaya dan menginfeksi manusia.

Namun, saran tersebut masih menjadi perdebatan di antara kalangan ilmuwan.

Bukti bahwa kucing dapat terinfeksi muncul pada awal April 2020 dari Wuhan, China.

Bukti bahwa hewan itu dapat menularkan infeksi ke kucing lain dalam kondisi tertentu juga ditemukan di bulan yang sama.

Sejak itu, infeksi Covid-19 pun dikonfirmasi pada mink di Denmark dan Belanda, serta kucing besar di kebun binatang.

Hal ini mengkhawatirkan para ahli karena terkait dengan hewan peliharaan atau hewan pendamping yang menghabiskan banyak waktu dalam kontak dekat dengan manusia.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Envato)

Misalnya, jika penularan antara manusia dan kucing terjadi dengan mudah, maka mengendalikan pandemi pada manusia mungkin memerlukan tindakan untuk mencegahnya.

Itu mungkin termasuk memvaksinasi dan mengkarantina kucing.

Sayangnya, sangat sedikit bukti yang ditemukan untuk penularan dari kucing ke manusia.

Baca Juga: Makam Kuno Hewan Berusia 9 Juta Tahun Ditemukan, Terungkap Kisah Miris

Meski begitu, para ahli khawatir tentang munculnya varian baru Covid-19 pada hewan.

Varian tersebut mungkin akan lebih mudah ditularkan seperti varian Alpha atau lebih mampu menginfeksi orang yang divaksinasi seperti varian Beta.

Dalam laporan terbaru dari Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) tentang evolusi jangka panjang Covid-19 pada hewan, cara paling penting mengurangi risiko adalah pengawasan untuk mengidentifikasi varian baru pada hewan yang belum muncul pada manusia.

Di sisi lain, vaksinasi pada hewan pun memiliki kemungkinan yang jauh lebih kecil.

Vaksin Covid-19 untuk anjing dan kucing saat ini sedang dikembangkan, tetapi mungkin ada masalah dalam menunjukkan keefektifannya.

Vaksin hanya disetujui untuk digunakan pada manusia setelah uji coba tahap akhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI