Ilmuwan Sebut Varian Mematikan Lambda Kebal Vaksin?

Jum'at, 13 Agustus 2021 | 10:59 WIB
Ilmuwan Sebut Varian Mematikan Lambda Kebal Vaksin?
Ilustrasi Vaksin Covid
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan bahwa varian Covid-19 Lambda terbaru yang menginfeksi sebagian penduduk di Amerika Selatan, dapat menetralkan vaksin yang ada saat ini.

Dalam laporan 28 Juli yang muncul di bioRxiv, para peneliti di Jepang menemukan bahwa varian C.37 yang dijuluki Lambda, terbukti sama ganasnya dengan varian Delta karena mutasi serupa yang membuatnya mudah menular.

Dilansir dari New York Post, Jumat (13/8/2021), strain varian tersebut telah ditemukan di 26 negara, termasuk wabah besar di Chili, Peru, Argentina, dan Ekuador.

"Tingkat vaksinasi di Chili relatif tinggi, tetapi lonjakan besar kasus Covid-19 yang terjadi di sana pada musim semi 2021 menunjukkan bahwa varian Lambda kebal dengan antivirus yang dihasilkan oleh vaksin," tulis para ilmuwan.

Varian Lambda diperkirakan muncul di Amerika Selatan antara November dan Desember 2020.

Sejak itu, varian tersebut muncul di negara-negara di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan beberapa kasus yang lebih terisolasi di Asia.

Ilustrasi Virus corona di Peru, varian Lamda. [Diego Ramos/AFP]
Ilustrasi Virus corona di Peru, varian Lamda. [Diego Ramos/AFP]

Proporsi kasus Covid-19 yang diakibatkan varian Lambda di Amerika Serikat rendah, hanya sepersepuluh dari 1 persen bagian.

Dibandingkan dengan varian Delta yang sejauh ini telah menginfeksi sekitar 77.692 orang Amerika.

Varian Lambda sejauh ini telah diberi label sebagai "varian yang menarik" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Swiss Sentil China karena Pakai Ilmuwan Palsu untuk Hadang Berita Covid-19

Dibandingkan dengan strain Alpha, Beta, Gamma, dan Delta, di mana semuanya telah menjadi "varian perhatian".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI