Pelacak radio amatir terus mendeteksi sinyal dari satelit, walau tidak jelas apakah Yunhai 1-02 masih dapat melakukan tugasnya.
![Ilustrasi sampah luar angkasa. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/09/53792-sampah-luar-angkasa.jpg)
McDowell menggambarkan insiden itu sebagai tabrakan orbit besar pertama yang dikonfirmasi sejak Februari 2009.
Namun, saat ini mungkin tabrakan antariksa akan semakin sering terjadi, mengingat banyak negara yang terus meluncurkan lebih banyak satelit ke orbit.
"Tabrakan sebanding dengan kuadrat jumlah benda di orbit. Artinya, jika kita memiliki 10 kali lebih banyak satelit, maka akan terjadi 100 kali lebih banyak tabrakan," tambah McDowell.
Masalah sampah antariksa saat ini tidak terlalu parah, tetapi peristiwa Yunhai bisa menjadi semacam tanda peringatan.
Puing-puing antariksa yang berukuran kecil sulit untuk dilacak.
Menurut perkiraan Badan Antariksa Eropa, sekitar 900.000 puing dengan lebar antara 1-10 cm berada di orbit Bumi.
Sampah yang mengorbit juga bergerak sangat cepat, sekitar 27.600 kph di ketinggian yang sama dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Sehingga, pecahan kecil puing pun berisiko menyebabkan kerusakan serius pada satelit.
Baca Juga: Ternyata, Sinyal Misterius Tahun Lalu Bersumber dari Ini