"Ketika ada economy shock, orang-orang bertahan mencari penghasilan baru, justru mereka berani ambil loncatan untuk membuat usaha secara digital. Keberadaan ekosistem ini jadi relief dari economy shock, banyak orang tanpa pengalaman bisnis berani memulai usaha dalam ekosistem digital," jelas Alfindra.
Temuan lainnya adalah 4 dari 5 UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha. Manfaat utama yang dirasakan UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah kesempatan promosi GoFood, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz dan pelatihan kewirausahaan.
Selain itu, tiga dari empat mitra UMKM menganggap biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan. Hampir setengah (44 persen) UMKM social seller menyatakan lebih sering atau selalu menggunakan GoSend untuk mengirimkan barang. Kemudian, bisnis UMKM social seller mengalami rata-rata kenaikan pendapatan sebesar 18 persen.
“Keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi. Dalam penelitian ini kami juga melihat mayoritas konsumen (lebih dari 80 persen) konsisten menggunakan aplikasi Gojek, dan membelanjakan lebih dari seperempat pendapatan bulanannya di dalam ekosistem ini," papar Alfindra.
Kepercayaan dan loyalitas tersebut membuat konsumen menganggap biaya aplikasi yang dikenakan oleh GoFood dan GoSend sebagai sesuatu yang sesuai dan terjangkau. Konsumen beranggapan biaya yang mereka keluarkan sepadan dengan kualitas layanan yang diterima.
Adapun kontribusi Gojek dan GoTo Financial ini dihitung berdasarkan total pendapatan (sumbangan langsung) dari mitra GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek (sumbangan tidak langsung) dari mitra UMKM GoFood, social seller, dan mitra UMKM GoTo financial serta dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman berdasar tabel input output.
Riset LD FEB UI dilakukan di beberapa kota dengan responden riset ini adalah konsumen, UMKM, mitra pengemudi dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi, tepatnya sejak Maret 2020.
Total responden yang mengisi kuesioner adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra pengemudi GoRide, 9.756 mitra pengemudi GoCar, 7.228 mitra pengemudi GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra social seller, dan 8.559 konsumen. Mayoritas responden (95 persen) tersebar di 21 kota. Pengumpulan data dilakukan secara daring dengan pendekatan simple random sampling. [Antara]
Baca Juga: Sambut IPO, GoTo Dapat Kucuran Dana Rp5,6 Triliun Dari Investor Abu Dhabi