Facebook Klaim Metaverse Adalah Masa Depan, Benda Apa sih Itu?

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 23 Oktober 2021 | 08:04 WIB
Facebook Klaim Metaverse Adalah Masa Depan, Benda Apa sih Itu?
CEO Facebook, Mark Zuckerberg yakin bahwa metaverse adalah bentuk mutakhir teknologi digital. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lewat merek-merek ini, Facebook memiliki jumlah pelanggan yang tidak ada duanya. Raksasa teknologi ini juga mengantongi semua pengetahuan penting untuk menciptakan dunia maya yang diinginkan: bagaimana orang berperilaku online, kepribadian mereka, hal yang disuka dan tidak suka, kiprah, minat, bahkan keadaan emosional pengguna.

Untuk membangun metaverse, para insinyur Facebook harus mampu menciptakan realitas baru di dunia virtual. Situasi bernama immersion ini dapat membuat pengguna lupa bahwa ia berada di dunia virtual.

Bayangkan sebuah game komputer yang berisi 2,9 miliar avatar. Saat game berlangsung, kecerdasan buatan mengumpulkan semua informasi tentang aktivitas para avatar tersebut.

Berbekal informasi dari miliaran pengguna Facebook, peneliti Facebook kini bekerja untuk menciptakan kualitas kunci dari metaverse, yaitu “presence” atau kehadiran. Perasaan ini muncul kita ketika sedang berada di suatu ruang bersama orang lain.

Peneliti tersebut di bawah divisi khusus bernama Reality Labs. Banyak di antara mereka berlatar belakang gaming.

Facebook juga menggelontorkan uang ke perangkat lunak untuk mengaktifkan sistem “teleportasi” ke tempat lain (contoh: kantor) sehingga seolah-olah pengguna benar-benar ada di sana. Mereka juga menciptakan perangkat fisik seperti kacamata AR dan headset VR yang lebih canggih.

Kebutuhan metaverse

Zuckerberg berharap Facebook dapat melakukan transisi ini dalam lima tahun ke depan. Sehingga, pada akhir dekade ini, perangkat seperti headset dan kacamata AR dapat siap digunakan sehari-hari.

Agar berhasil, Facebook harus membuat VR miliknya dapat dapat beroperasi dengan sistem metaverse yang dibuat oleh perusahaan lain secara online. Sistem ini juga harus dibuat dengan skala besar atau masif supaya dapat berjalan dengan baik ketika semakin banyak orang ikut menggunakannya.

Baca Juga: Bos Twitter Ejek Rencana Mark Zuckerberg soal Facebook Metaverse

Proses transisi tentu akan memakan biaya yang sangat mahal. Namun, upaya integrasi teknologi ini memang dibutuhkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI