2. Keamanan E-commerce
Transaksi digital dan e-commerce akan mengalami lonjakan besar, berkat kenyamanan, keamanan, dan fleksibilitas yang ditawarkan di tengah Covid19.

Saat ini, terdapat lebih banyak peluang bagi konsumen untuk melakukan pembelian melalui perangkat mereka, dan hal ini diprediksi dapat mendorong transaksi digital di Indonesia mencapai 37 miliar dolar AS pada 2022.
Makin banyak masyarakat yang sudah menggunakan pembayaran digital secara rutin, terutama dengan maraknya program Buy Now, Pay Later (BNPL), yang memunculkan kebutuhan akan keamanan transaksi secara daring.
Dengan demikian, bank pun akan meningkatkan fokus mereka pada keamanan e-commerce untuk meminimalisir hacker dan penjahat dunia maya.
3. AI dan Cloud Computing
Kombinasi jaringan 5G dan AI juga akan berperan dalam mengubah cara hidup dan cara kerja masyarakat Indonesia.
Salah satu dampak yang paling signifikan akan terjadi di bidang pengembangan perangkat lunak.
Di tahun 2022, pengembangan perangkat lunak yang didukung AI akan dilakukan, sehingga terdapat pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin secara otomatis.
Baca Juga: Ridwan Kamil Jual Lukisan Seniman Braga sebagai NFT, Laku Rp 4,2 Juta
Pergeseran ini akan menghasilkan produk perangkat lunak yang lebih cepat, lebih baik, dan dapat diandalkan.
Di dunia bisnis, penyimpanan daring cloud akan terus berkembang melalui solusi khusus.
Solusi ini akan memungkinkan cloud menjadi solusi transformasi gudang, restoran, toko ritel, dan masih banyak lagi.
![Ilustrasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/17/25513-kecerdasan-buatan.jpg)
Mereka akan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi terbaru seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan machine learning (ML).
Manajemen Multi-Cloud F5 memungkinkan perusahaan untuk mengamankan dan mengoptimalkan aplikasi mereka di cloud.
Tidak hanya manajemen penyimpanan daring, F5 Account Protection hadir untuk memblokir penipuan secara real-time, memangkas transaksi yang berbahaya sebanyak 50 persen untuk ditinjau melalui mesin AI.