Makin Diminati dan Harga Ramah di Kantong, Smartphone Lipat Diprediksi Akan Booming

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 15 Februari 2022 | 09:51 WIB
Makin Diminati dan Harga Ramah di Kantong, Smartphone Lipat Diprediksi Akan Booming
Samsung Galaxy Z Fold3 5G. [Samsung]

Itu dibandingkan dengan pertumbuhan 7 persen dalam pengiriman telepon secara keseluruhan pada 2021.

Huawei P50 Pocket. [Weibo]
Huawei P50 Pocket. [Weibo]

Runar Bjørhovde, Analis Riset di Canalys mengatakan, katalis utama untuk smartphone lipat adalah penggunaan perangkat layar besar yang berkembang pesat selama pandemi.

"Konsumen terus mencari pengalaman yang lebih baik pada perangkat seluler mereka sehari-hari," ujarnya dilansir laman Phone Arena, Selasa (15/2/2022).

Analis menambahkan, seiring dengan dunia yang dibuka kembali, membawa peluang baru bagi vendor smartphone untuk menyediakan produk, seperti smartphone lipat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Sementara analis Canalys lainnya, Toby Zhu, mencatat bahwa faktor bentuk yang dapat dilipat membantu pasar smartphone secara keseluruhan karena daya tariknya bagi pengguna kelas atas dan pengguna awal.

Zhu mengatakan bahwa produsen Android di sektor pasar premium telah berjuang dengan pengiriman di pasar premium (ponsel seharga 800 dolar AS atau lebih) dengan pengiriman di segmen ini turun 18 persen sejak 2019.

Analis mengatakan bahwa selama periode waktu yang sama, model iOS premium seharga 800 dolar AS atau lebih telah meningkat 68 persen.

"Google dan vendor perangkat Android utama harus melipatgandakan investasi mereka dalam perangkat keras yang berbeda dan pengalaman pengguna yang canggih agar tetap menarik bagi pelanggan kelas atas," catat Zhu.

Namun, analis riset Canalys lainnya, Amber Liu, menunjukkan bahwa berkat Samsung, rantai pasokan untuk perangkat lipat telah berkembang selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Ponsel Lipat Oppo Find N Dilelang di Indonesia, Laku Rp 100 Juta

"Sementara ada peningkatan jumlah pemasok untuk layar lipat, engsel, dan komponen utama lainnya, vendor perangkat juga menyoroti solusi rekayasa inovatif dan desain produk untuk pengalaman pengguna yang lebih baik sambil terus menekan harga," kata Liu.

Menurutnya, ekosistem aplikasi foldable masih belum optimal dan diperlukan lebih banyak investasi untuk mengembangkan UI yang mumpuni dan meningkatkan ekosistem foldable.

Ponsel lipat Oppo Find N dipamerkan di ajang Oppo Inno Day yang digelar di Jakarta selama 19 - 30 Januari 2022. [Suara.com/Dicky Prastya]
Ponsel lipat Oppo Find N dipamerkan di ajang Oppo Inno Day yang digelar di Jakarta selama 19 - 30 Januari 2022. [Suara.com/Dicky Prastya]

Liu mengatakan bahwa banyak produsen smartphone bersiap-siap untuk terjun ke pasar ponsel lipat karena perangkat tersebut menjadi bagian penting dari strategi perusahaan ini untuk bersaing di pasar kelas atas.

Seiring berjalannya waktu, berat, ketebalan, dan harga ponsel yang dapat dilipat akan turun yang akan membantu ponsel ini mengikuti pertumbuhan publik yang mendorong sektor ini.

"Akibatnya, pemain terkemuka akan mulai melenturkan otot mereka di ekosistem untuk melompati pesaing mereka dengan pengalaman yang canggih dan berbeda," kata Liu.

Canalys melihat harga jual rata-rata perangkat lipat turun dari 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 28,56 juta pada 2019, menjadi 1.000 dolar AS atau senilai Rp 14,28 juta pada 2024.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI