Suara.com - YouTube adalah situs berbagi video yang banyak digunakan saat ini. Layanan file sharing berbasis web, video/audio ini memungkinkan individu mendapatkan informasi, juga bisa menjadi media pembelajaran.
Masuknya YouTube sebagai media pembelajaran adalah cara yang mudah dan user-friendly untuk meningkatkan keterampilan mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan pengajaran.
Channel YouTube edukasi memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi baru dan belajar melalui video interaktif, bahkan mengikuti kelas online melalui live streaming.
Ada beberapa channel YouTube yang memberikan informasi seputar ilmu pengetahuan dengan sangat menarik, khususnya sains. Bagi yang suka sains, semuanya dikemas dengan menarik, sehingga tidak akan bosan menontonnya.
Berikut channel YouTube edukasi untuk belajar sains berbahasa Indonesia, yang dirangkum HiTekno.com, jaringan Suara.com yang sudah kami rangkum:
1. Kok Bisa
Channel YouTube edukasi Kok Bisa menjadi pelopor Youtube dengan konten edukasi Indonesia. Melalui animasi graphic motion, menjelaskan pertanyaan dan konsep sains yang rumit secara kontekstual dan lebih mudah dipahami.
Ada banyak topik yang diangkat, mulai dari membahas hal ringan sampai topik berat yang dikemas secara sederhana.
![Sains Bro, salah satu YouTube Education berbahasa Indonesia [screenshot YouTube].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/26/12937-youtube-education-03.jpg)
2. Sains Bro
Baca Juga: Astronom Temukan Bintang Jenis Baru, Penuh Misteri Bagi Sains
Sains Bro adalah channel YouTube edukasi di Indonesia yang membantu menjelaskan berbagai hal tentang SAINS dengan menyenangkan dan sederhana agar mudah dipahami.
Gaya penjelasannya menarik, dengan konsep video whiteboard semacam minutephysics atau ASAPscience.
3. Hujan Tanda Tanya
Hujan Tanda Tanya merupakan channel yang menyajikan konten seputar sains, teknologi dan masyarakat yang dikemas dengan ringan.
Channel YouTube edukasi ini membahas pertanyaan-pertanyaan random yang sering ditanyakan oleh orang-orang.
Channel ini dikelola oleh sekelompok pemuda diaspora yang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia kepada sains dan teknologi.