Ilmuwan Identifikasi Gelombang Panas Paling Ekstrem secara Global

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 09 Mei 2022 | 07:10 WIB
Ilmuwan Identifikasi Gelombang Panas Paling Ekstrem secara Global
Ilustrasi gelombang panas.[Gerhard G./Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun penelitian, yang menghitung bagaimana gelombang panas ekstrem relatif terhadap suhu lokal, menunjukkan tiga terpanas tertinggi yang pernah ada di masing-masing wilayah.

Asia Tenggara pada April 1998, mencapai 32,8 °C, Brasil pada November 1985, memuncak pada 36,5°C, dan Amerika Serikat Selatan pada Juli 1980, ketika suhu naik menjadi 38,4 °C.

Dr Vikki Thompson, dari Universitas Cabot Institute for the Environment, mengatakan bahwa gelombang panas Amerika Utara bagian barat akan diingat karena kehancurannya yang meluas.

"Penelitian ini mengungkap beberapa ekstrem meteorologis yang lebih besar dalam beberapa dekade terakhir, beberapa di antaranya sebagian besar berada di bawah radar mungkin karena kemunculannya di negara-negara yang lebih miskin," jelasnya.

Penting untuk menilai tingkat keparahan gelombang panas dalam hal variabilitas suhu lokal karena baik manusia dan ekosistem alam akan beradaptasi dengan ini.

global warming, dampak perubahan iklim (Freepik)
global warming, dampak perubahan iklim (Freepik)

Tim ilmuwan juga menggunakan proyeksi model iklim yang canggih untuk mengantisipasi tren gelombang panas di sisa abad ini.

Pemodelan menunjukkan tingkat intensitas gelombang panas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya suhu global.

Meskipun suhu lokal tertinggi tidak selalu menyebabkan dampak terbesar, mereka sering terkait.
Rekan penulis Profesor Dann Mitchell, Profesor Ilmu Iklim di Universitas Bristol, mengatakan bahwa perubahan iklim adalah salah satu masalah kesehatan global terbesar di zaman kita.

Sebagai pengakuan atas konsekuensi berbahaya dari perubahan iklim dan komitmen yang jelas untuk membantu mengatasi hal ini.

Baca Juga: Dijamin Adem, Bajaj di India ini Punya Taman di Atapnya

Pada 2019 University of Bristol menjadi universitas Inggris pertama yang mendeklarasikan darurat iklim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI