Waspada Scammers Menjerumuskan Pengguna ke Layanan Berbayar, Indonesia Jadi Target Trojan MobOk

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 11 Mei 2022 | 15:10 WIB
Waspada Scammers Menjerumuskan Pengguna ke Layanan Berbayar, Indonesia Jadi Target Trojan MobOk
Ilustrasi serangan virus Trojan. [Shutterstock]
Ilustrasi peretas sedang melancarkan serangan siber. [Shutterstock]
Ilustrasi peretas sedang melancarkan serangan siber. [Shutterstock]

Sejak awal tahun, MobOk Trojan paling sering menyerang pengguna di Rusia (31,01 persen), India (11,17 persen), dan Indonesia (11,02 persen).

3. Vesub

Trojan Vesub disebarkan melalui sumber tidak resmi dan meniru game hingga aplikasi populer, seperti
GameBeyond, Tubemate, Minecraft, GTA5, dan Vidmate.

Malware ini membuka jendela tak terlihat, meminta untuk berlangganan, dan kemudian memasukkan kode yang disadap dari pesan teks yang diterima korban.

Setelah itu, pengguna berlangganan layanan tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.

Sebagian besar aplikasi ini tidak memiliki fungsionalitas yang sah.

Mereka langsung membuat pengguna berlangganan segera setelah diluncurkan, sementara korban hanya melihat jendela pemuatan.

Dua dari lima pengguna yang berhadapan dengan trojan Vesub berada di Mesir (40,27 persen).

Keluarga Trojan ini juga telah aktif di Thailand (25,88 persen) dan Malaysia (15,85 persen).

Baca Juga: Studi: Generasi Senior Cemas Gunakan Pembayaran Digital

Aplikasi palsu yang sering digunakan Vesub. [Kaspersky]
Aplikasi palsu yang sering digunakan Vesub. [Kaspersky]

4. GriftHorse.l

Tidak seperti yang telah disebutkan di atas, Trojan satu ini tidak memasukkan korban ke layanan
berlangganan pihak ketiga, melainkan menggunakan miliknya sendiri.

Pengguna akhirnya berlangganan salah satu layanan ini hanya dengan tidak membaca perjanjian pengguna dengan cermat.

Misalnya, ada aplikasi yang baru-baru ini menyebar secara intensif di Google Play, menawarkan untuk menyesuaikan rencana penurunan berat badan pribadi dengan biaya token.

Aplikasi tersebut berisi cetakan kecil yang menyebutkan biaya berlangganan dengan penagihan otomatis. Ini berarti uang akan dipotong dari rekening bank pengguna secara otomatis tanpa perlu konfirmasi lebih lanjut dari pengguna.

“Aplikasi dapat membantu kita tetap terhubung, bugar, terhibur, dan secara umum membuat hidup kita lebih mudah. Sayangnya, penjahat dunia maya menggunakan ini untuk keuntungan mereka," ujar Igor Golovin, pakar keamanan di Kaspersky.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI