Para ahli telah menghapus laporan tersebut, namun alasan di balik penghapusannya yang tiba-tiba masih belum jelas.
Di sisi lain, itu bukan pertama kalinya para ilmuwan dibingungkan oleh gelombang radio dari luar angkasa.
Pada Agustus 1977, pencarian SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) yang dilakukan oleh teleskop Big Ear milik Ohio State University menemukan ledakan elektromagnetik yang sangat kuat dengan durasi satu menit dan berada pada frekuensi yang diduga oleh para ilmuwan dapat digunakan oleh peradaban alien.
Sayangnya, penelitian lanjutan di wilayah luar angkasa yang sama tidak membuahkan hasil.
Para ilmuwan menduga bahwa sinyal itu mungkin berasal dari bintang mirip Matahari yang terletak di konstelasi Sagitarius.

Meski demikian, sumber sinyal tersebut masih menjadi misteri.
Tonjie mengatakan bahwa timnya berencana untuk melakukan pengamatan berulang terhadap sinyal aneh yang baru terdeteksi ini dan memperoleh informasi sebanyak mungkin tentang sinyal tersebut.