Untuk pembuatan konten video, mode terbaru 4K UHD Fine pada EOS R7 dapat menghasilkan video 4K UHD 30p dengan oversampling dari format 7K. Perekaman 4K 60p uncropped juga bisa dilakukan pada mode Standar 4K UHD.
EOS R7 juga merupakan kamera APS-C EOS pertama dengan teknologi 5-axis In-Body IS (Image Stabilizer), yang dapat mencapai stabilisasi gambar hingga 8 stop selama perekaman video dan foto.
Baik EOS R7 dan EOS R10 memiliki fitur Movie Digital IS, yang melakukan stabilisasi gambar 5 sumbu untuk video yang lebih stabil, bahkan dengan lensa yang tidak memiliki Optical IS.
Kekuatan kamera sensor APS-C adalah efek telefoto yang seolah memiliki built-in extender. Ini bermanfaat bagi pengguna yang sering memotret satwa liar dan subjek lain yang membutuhkan focal length panjang.
Bidang pandang secara otomatis diperbesar sekitar 1,6 kali dari focal length lensa. Tak seperti menggunakan mode crop 1,6x pada kamera EOS R full-frame, pada kamera APS-C perekaman menggunakan resolusi penuh dari sensor gambar.
Saat merekam video pada EOS R7, cropping 1,6x APS-C bawaan dapat dikombinasikan dengan mode 4K UHD crop untuk menghasilkan efek tele yang lebih kuat hingga 1,8 kali focal length.
Ukuran sensor APS-C yang lebih kecil dari sensor full-frame 35mm memungkinkan kamera dan sistem lensa yang dirancang menjadi lebih kecil, lebih ringan, lebih ringkas, dengan harga yang lebih terjangkau.
EOS R7 dan EOS R10 dilengkapi beberapa fitur dan teknologi terbaru untuk menyederhanakan alur kerja dan meningkatkan kreativitas. Mode Panorama Shot SCN dan mode Panning SCN memberikan stabilitas gambar yang lebih baik untuk mendapatkan hasil bidikan foto panning sempurna.
Selain itu, mode Depth Compositing yang secara otomatis menggabungkan beberapa gambar menjadi satu gambar yang memiliki fokus tajam dari subjek yang di depan hingga belakang.
Baca Juga: Canon Rilis Dua Lensa RF-S Pertama di Indonesia
Harga kamera Canon EOS R7 dan EOS R10 di Indonesia: