![Ilustrasi gelombang panas. [Luddmyla/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/16/97823-ilustrasi-gelombang-panas.jpg)
Chicago mencapai tingkat indeks panas 103 derajat itu hanya empat kali dari 1979 hingga 1998.
Tetapi skenario studi, menunjukkan Chicago mencapai ambang batas panas dan itu 11 kali setahun pada akhir abad ini.
"Gelombang panas adalah salah satu dari empat dampak dari perubahan iklim apokaliptik, bersama dengan kenaikan permukaan laut, kelangkaan air dan perubahan dalam ekosistem secara keseluruhan," kata Zeppetello.
Penelitian ini turut diamini ilmuwan iklim Jennifer Francis dari Woodwell Climate Research Center, yang bukan bagian dari tim studi.
“Dua musim panas terakhir telah memberikan jendela ke masa depan kita yang beruap, dengan gelombang panas mematikan di Eropa, China, Amerika Utara bagian barat laut, India, AS bagian selatan-tengah, Inggris, Siberia tengah, dan bahkan New England," terangnya.
Menurut dia, tempat-tempat yang sudah panas akan menjadi tidak dapat dihuni karena indeks panas melebihi ambang batas berbahaya, yang mempengaruhi manusia dan ekosistem.