Fakta di Balik #RIPTwitter: Apa Saja Kekacauan di Bawah Kuasa Elon Musk?

Jum'at, 18 November 2022 | 14:25 WIB
Fakta di Balik #RIPTwitter: Apa Saja Kekacauan di Bawah Kuasa Elon Musk?
Akun twitter Elon Musk terlihat pada smartphone di depan logo Twitter. (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/am)

Suara.com - Mencuat sebuah tagar trending topic yang bergaung di lini masa media sosial Twitter yakni #RIPTwitter. Adapun tagar tersebut mencuat usai pebisnis kondang dan CEO Tesla, Elon Musk membeli kepemilikan Twitter. Tagar tersebut juga memenuhi lini masa Twitter bagi pengguna di Indonesia.

Tagar #RIPTwitter bergema disinyalir berkat segudang 'kekacauan' yang terjadi usai Elon membeli aplikasi berlogo burung berwarana biru itu. Sebab, kebijakan yang dicanangkan oleh Elon dinilai merugikan beberapa pihak, termasuk para karyawan pengelola aplikasi itu.

Berikut sederet fakta di balik tagar #RIPTwitter yang tak lepas dari kebijakan kontroversial Elon.

Elon pecat hampir setengah tenaga pekerja Twitter

Mengutip kanal pemberitaan The Hollwood Reporter, sederet kekacauan di Twitter bermula ketika Elon memecat ribuan pegawai yang bekerja di bawah Twitter.

Lebih spesifiknya, Elon telah memecat setengah tenaga pekerja Twitter yang jumlahnya sekitar 7.500 orang. Sosok CEO Tesla tersebut juga terus menerus mendepak pegawai usai terjadi beberapa cekcok internal terkait kebijakan yang dicanangkan.

Elon juga telah mengeluarkan ultimatum yang menuntut jam kerja yang lebih intensif, sebagaimana yang dilaporkan oleh laman Reuters. 

Reuters mengungkap ultimatum tersebut usai seorang pegawai membeberkan pesan Elon. Elon juga menerapkan sebuah sistem penilaian terhadap para pegawai.

"Ini berarti jam kerja akan lebih panjang dan intens. Hanya kinerja yang luar biasa akan diakui berdasarkan sistem penilaian yang diterapkan," tulis Elon dalam ultimatumnya.

Baca Juga: Twitter Terancam Lumpuh Akibat Eksodus PHK dan Resign, Elon Musk: Rekor Baru!

Ratusan karyawan Twitter mengundurkan diri

Pemecatan karyawan dan ultimatum yang dikeluarkan Elon sontak mendorong ratusan karyawan mengundurkan diri, sebagaimana yang dilansir oleh laman berita India, Zee News.

Adapun para pegawai Twitter dihadapkan dengan dilema yakni antara harus bekerja di bawah kepemimpinan bertangan besi oleh Elon atau mundur.

Segenap pegawai turut mencuit tagar #RIPTwitter usai seluruh kekacauan tersebut. Tak cuma karyawan Twitter, warganet juga turut meramaikan tagar tersebut usai melihat kekacauan yang terjadi.

Zee News melaporkan bahwa kini kantor Twitter hanya tersisa sejumlah 3.000 pegawai yang kuat bertahan.

Elon menutup sementara kantor Twitter

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI