Sejak Elon Musk Berkuasa, Ribuan Karyawan Twitter Kehilangan Pekerjaannya

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 18 November 2022 | 14:37 WIB
Sejak Elon Musk Berkuasa, Ribuan Karyawan Twitter Kehilangan Pekerjaannya
Ilustrasi Twitter (Pixabay/gelalt)

Suara.com - Ratusan karyawan Twitter diperkirakan akan meninggalkan perusahaan sosial media tersebut, setelah ada ultimatum dari pemilik barunya, miliarderElon Musk.

Elon meminta karyawannya untuk mau bekerja "bekerja lebih lama dengan intensitas tinggi" atau pilihan lainnya adalah keluar.

Dalam jajak pendapat menggunakan aplikasi Blind, 42 persen pekerja Twitter memilih untuk "mengambil opsi keluar, saya bebas!"

Aplikasi tersebut memverifikasi karyawan lewat email kantor mereka dan mereka bisa berbagi informasisecara anonim.

Seperempat memilih untuk tetap bekerja, "enggan", dan hanya tujuh persen yang memilih "ya untuk tetap tinggal, saya hardcore".

Dua sumber mengatakan kantor Twitter akan ditutup dan menghentikan akses bagi karyawannya sampai Senin (21/11).

Elon Musk on stage holding a microphone. Image: Elon Musk mengatakan jam kerja lebih panjang dibutuhkan agar perusahaan Twitter bisa terus beroperasi di masa depan. NTB: Carina Johansen via Reuters

Menurut seorang sumber, petugas keamanan gedung mulai mengusir karyawankeluar kantor, Kamis (17/11) kemarin.

Elon sudah bertemu dengan beberapa karyawan papan atas,mencoba meyakinkan mereka supaya tetap tinggal, ujar salah satu karyawan.

Masih belum diketahui berapa banyak karyawan Twitter yang memilih tetap tinggal, tapi angkanya menunjukkan sejumlah karyawan yang engganuntuk tetap bekerja di perusahaan yang setengah karyawannya sudah dipecat oleh Elon, termasuk jajaran manajemen.

Baca Juga: Twitter Terancam Lumpuh Akibat Eksodus PHK dan Resign, Elon Musk: Rekor Baru!

Elon juga dituduh karyawannya telah mengubah budaya kerja dengan meminta jam kerja lebih panjang dengan kecepatan yang intens.

Tim komunikasi Twitter, yang beberapa anggotanya sudah keluar, tidak menanggapi permintaan untuk memberikan tanggapansoal ini.

Karyawanpilih berhenti kerja secara sukarela

Di platfrom Slack, grup privat yang berisi karyawan dan mantan karyawan Twitter, sekitar 360 orang telah bergabung dengan 'channel' baru bernama "voluntary-layoff" atauPHK secara sukarela, menurut seseorang yang mengetahui keberadaan grup tersebut.

Kamis sore (17/11), lebih dari dua puluh karyawan Twitter di seluruh Amerika Serikat dan Eropa mengumumkan pengunduran diri mereka lewat unggahan di Twitter, yang sudah ditinjau oleh kantor berita Reuters, meski setiap pengunduran diri tidak dapat diverifikasi secara independen.

Sehari sebelumnya, Elon mengirim email kepada karyawan Twitter, mengatakan: "Ke depannya, untuk membangun terobosan Twitter 2.0 dan berhasil di dunia yang semakin kompetitif, kita harus sangat hardcore [keras]".

Email tersebut meminta staf untuk mengklik "ya" jika mereka ingin bertahan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI