Suara.com - Laut dalam menyimpan banyak misteri, seperti makhluk teraneh yang baru ditemukan pada 2022.
Para ilmuwan melihat keindahan laut dalam seluruh akuarium. Dari goo biru dan tupai bergetah hingga cacing spageti.
Berikut lima makhluk laut dalam teraneh yang ditemukan ilmuwan sepanjang 2022, dilansir laman Livescience, Kamis (29/12/2022):
Cacing spageti bercahaya
Makhluk dasar laut aneh yang diselimuti tentakel oranye bercahaya seperti spageti sempat menyebabkan kegemparan di dunia maya.
Para peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) pertama kali melihat cacing spageti, dari genus Biremis, menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) pada 2012 saat mereka menjelajahi Teluk California di lepas pantai Meksiko.
![Cacing spageti bercahaya. [Mbari.org]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/29/33570-cacing-spageti-bercahaya.jpg)
Cacing spageti tidak memiliki mata atau insang dan menggunakan tentakelnya yang berwarna-warni untuk menangkap potongan-potongan kecil detritus organik, juga dikenal sebagai salju laut, yang jatuh ke dasar laut.
Sebagian besar cacing spageti hidup di liang atau terowongan di bawah dasar laut dan hanya memasukkan tentakelnya yang mirip mie ke dalam air untuk mengambil sedikit makanan.
Namun, cacing Biremis ini menghabiskan hidupnya di atas dasar laut dan sebelumnya pernah diamati berenang di air atau merayap di sepanjang dasar laut untuk mencari lokasi yang berlimpah makanan.
Baca Juga: Meteorit Seberat 15 Metrik Ton Jatuh di Afrika, Ditemukan 2 Mineral Baru
Induk Cumi-cumi Membawa Telur seperti Mutiara
Rekaman yang sangat langka dari induk cumi-cumi yang membawa seutas telur seperti mutiara berkilauan di lengannya, ditangkap di kedalaman laut yang gelap di lepas pantai California.
Peneliti MBARI melihat cumi-cumi laut dalam (spesies yang tidak diketahui dalam genus Bathyteuthis) dengan ROV sekitar 56 mil (90 kilometer) lepas pantai pada kedalaman 4.560 kaki (1.390 meter).
Induk cumi-cumi biasanya tidak mengerami, atau membawa telurnya. Kebanyakan betina akan melepaskan telurnya di dasar laut atau di gumpalan agar-agar yang besar.
Mengerami dapat meningkatkan peluang penetasan telur, tetapi kemungkinan juga meningkatkan risiko pemangsaan bagi induknya, oleh karena itu hal ini sangat jarang terjadi.
Induk yang terlalu protektif mungkin terlihat besar dalam gambar dibandingkan dengan telurnya.