5. Lubang Termosensorial
Dalam artikel berjudul "The Evolution of Arterial Supply and Venous Drainage in the Snake Eye" tulisan Hartline (2008), ular berbisa umumnya memiliki lubang termosensorial yang terletak di sekitar daerah mulut atau di sisi kepala mereka.
Lubang ini berfungsi untuk mendeteksi panas dan memberikan ular berbisa kemampuan untuk melacak mangsa atau menentukan suhu lingkungan sekitarnya. Ular non-berbisa tidak memiliki lubang termosensorial ini.
6. Kebiasaan dan Habitat
Dikutip dari Greene (2005), Ular berbisa cenderung memiliki kebiasaan dan habitat yang berbeda dengan ular non-berbisa. Banyak ular berbisa merupakan predator aktif yang memangsa hewan kecil, seperti tikus atau burung. Mereka juga sering ditemukan di lingkungan yang beragam, termasuk hutan, padang rumput, dan gurun.
Di sisi lain, ular non-berbisa bisa memiliki beragam kebiasaan makanan, termasuk memangsa hewan kecil, reptil, atau bahkan tumbuhan. Habitat ular non-berbisa juga bisa sangat bervariasi, termasuk di hutan, sawah, sungai, dan lingkungan perkotaan.
Perlu dicatat bahwa perbedaan ular berbisa dan tidak ini bukanlah karakteristik yang mutlak, dan ada pengecualian dalam setiap kategori. Penting untuk mengandalkan pengetahuan yang akurat dan bertanya pada ahli untuk memastikan identifikasi yang tepat.