Suara.com - Mayoritas umat Kristen di dunia akan merayakan Natal pada 25 Desember mendatang. Natal dirayakan sebagai peringatan hari lahir Yesus, meski sebagian besar ilmuwan sepakat itu bukan fakta sebenarnya.
Tanggal 25 Desember dirayakan sebagai Natal, demikian menurut ensiklopedia Britannica, sejak 336 Masehi. Sextus Julius Africanus, sejarahwan Kristen yang hidup di sekitar 180 M - 250 disebut sebagai orang pertama yang mengeklaim Yesus lahir pada 25 Desember.
Alkitab sendiri tidak pernah menyebut kapan Yesus lahir secara detil. Meski sebagian besar umat Kristen merayakan Natal pada 25 Desember, gereja Ortodoks Mesir dan Yunani, serta Gereja Koptik Mesir merayakan ulang tahun Yesus pada 6 atau 7 Januari.

Sejarah
Para ahli sejarah sendiri tak ada yang benar-benar bisa memastikan kapan Yesus lahir. Mereka hanya bisa memperkirakan periode waktu Tuhan orang Kristen itu lahir.
Ada kelompok ilmuwan yang menggunakan masa pemerintahan Herodes Agung, raja bangsa Yahudi yang memerintah daerah Palestina dari 72 hingga 4 Sebelum Masehi (SM).
Dalam cerita Alkitab, Herodes Agung disebut berusaha membunuh Yesus yang masih bayi dengan memerintahkan militernya menumpas anak-anak berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya. Kejadian ini berlangsung persis sebelum sang raja meninggal dunia.
Masalahnya waktu meninggalnya Herodes Agung juga masih diperdebatkan.
Beberapa ilmuwan mengatakan Herodes wafat pada 4 Masehi. Kelompok ini termasuk Peter Richardson dan Amy Marie Fisher, yang menerbitkan buku bertajuk Herod: King of the Jews and Friend of the Romans: Second Edition (Routledge) pada 2018 lalu.
Baca Juga: Penghujung Tahun, Ada Suasana Natal Klasik Nan Indah Ala Kota New York di Mall Ini!
Sementara Flavius Josephus, sejarahwan Romawi Kuno yang juga berdarah Yahudi, mencatat, Herodes Agung wafat pada 1 SM.
Karenanya mereka memperkirakan Yesus lahir antara tahun 6 SM sampai 4 SM (penting diingat, tahun Sebelum Masehi dihitung mundur dari angka yang paling besar ke yang kecil).
Selain sengkarut soal waktu wafatnya Herodes, para sejarahwan dan sarjana juga meragukan cerita soal pembantaian bayi oleh sang raja. Ada yang bilang cerita itu fiksi belaka.
Reza Aslan, salah satu sarjana keagamaan terkemuka asal Amerika Serikat, dalam bukunya yang kontroversial berjudul Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth (Random House, 2013) mengatakan tidak ada satu pun bukti sejarah, baik dari catatan Yahudi, Romawi Kuno dan bahkan Kristen sendiri yang mendukung atau menguatkan kisah pembantaian bayi tersebut.
Bintang berekor
Ilmuwan lain berusaha memecahkan teka-teki kelahiran Yesus dengan pendekatan astronomi. Dalam Alkitab diceritakan bahwa saat Yesus lahir ada "bintang berekor" di langit.