Suara.com - Nama Dandhy Dwi Laksono saat ini tengah menjadi topik hangat di media sosial, setelah film dokumenter berjudul Dirty Vote rilis di YouTube.
Film Dirty Vote tersebut berisi tentang kecurangan pada Pemilu 2024. Film berdurasi 1 jam 57 menit itu disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono.
Dalam film dokumenter tersebut, turut hadir tiga ahli hukum, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari. Masing-masing membeberkan data dan fakta terkait kejanggalan pada musim Pemilu 2024.
Alhasil, film dokumenter buatan Dandhy Dwi Laksono itu pun menjadi sorotan. Lantas, siapa sebenarnya Dandhy Dwi Laksono? Mari berkenalan lewat profil singkatnya di bawah ini:
1. Profil Dandhy Dwi Laksono
Dandhy Dwi Laksono lahir di Lumajang, Jawa Timur, pada 29 Juni 1976. Ia adalah seorang jurnalis Indonesia yang menikahi Irna Gustiawati, yang kini menjadi pemimpin redaksi di Liputan6.com.
Debutnya di dunia jurnalistik dimulai pada 1998 ketika bergabung di tabloid Kapital dan majalah Warta Ekonomi.
Dandhy Dwi Laksono kemudian beralih ke media radio, seperti Pas FM, Smart FM, Ramako, dan menjadi stringer di radio ABC Australia.
Alumnus Sarjana Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Bandung ini kemudian beralih menjadi produser berita di Liputan 6 SCTV dan Kepala Seksi Peliputan di RCTI.
Baca Juga: Keyboard Android Terlalu Kecil? Begini Cara Memperbesarnya!
2. Memproduksi banyak film dokumenter
Dandhy Dwi Laksono rupanya mendirikan rumah produksi audio visual bersama Andhy Panca Kurniawan dan diberi nama Watchdoc pada 2011.
Rumah produksi tersebut cukup terkenal karena telah membuat setidaknya 125 episode dokumenter dan 540 feature televisi.
Bahkan Watchdoc pernah menerima penghargaan Ramon Magsaysay Award 2021 untuk kategori Emergent Leadership in Organisation.

3. Membuat film dokumenter kontriversial
Film Dirty Vote bukanlah film dokumenter pertama yang mengangkat isu Pemilu yang dibuat oleh Dandhy.