Mengenali Penipuan Menyamar Sebagai Perintah Mendesak dari Atasan

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 07 April 2024 | 14:35 WIB
Mengenali Penipuan Menyamar Sebagai Perintah Mendesak dari Atasan
Ilustrasi atasan. (pexels/Pavel Danilyuk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Skema ini bisa dimulai dengan atasan yang menyarankan untuk mendiskusikan detail masalah kantor melalui kontraktor eksternal yang akan menghubungi kamu.

Tergantung pada spesifikasi skema, “orang yang ditugaskan” ini dapat berupa petugas legal atau pajak, pegawai bank, auditor atau sejenisnya.

Baca Juga: Waspadai Phising Manfaatkan Momen Oscar

Kemudian atasan akan meminta Anda untuk mengerahkan semua bantuan yang mereka perlukan dan tanpa penundaan.

3. Permintaan harus mendesak agar korban tidak mempunyai waktu untuk berhenti dan menganalisa situasi

“Segera untuk audit”, “keperluan mendesak mitra”, “jumlahnya akan membutuhkan konfirmasi sore ini”… singkat cerita, kamu harus bertindak sekarang juga.

Penipu sering melakukan bagian percakapan ini melalui telepon, memberitahu korban untuk
tidak menutup telepon sampai uang ditransfer.

Ilustrasi scammers melalui telepon. [Shutterstock]
Ilustrasi scammers melalui telepon. [Shutterstock]

4. Kerahasiaan mutlak

Untuk mencegah siapa pun turut campur dalam penipuan tersebut, pelaku sejak awal memperingatkan korban bahwa membicarakan insiden tersebut dengan siapa pun dilarang keras karena pengungkapannya akan mengakibatkan konsekuensi yang berbahaya.

Baca Juga: Varian Backdoor DinodasRAT Baru Menincar Linux

Penipu mungkin mengatakan bahwa mereka tidak punya orang lain yang bisa dipercaya, atau bahwa beberapa karyawan lainnya adalah penjahat atau tidak loyal kepada perusahaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI