Suara.com - Laporan terbaru Kaspersky State of Stalkerware 2023 mengungkapkan hampir 31.000 pengguna ponsel di seluruh dunia menjadi sasaran Stalkerware, perangkat lunak pengawasan rahasia yang digunakan oleh pelaku kekerasan dalam rumah tangga untuk memantau korbannya.
Namun bukan hanya perangkat lunak penguntit saja yang menjadi sorotan, 40 persen orang yang disurvei di seluruh dunia menyatakan bahwa mereka pernah atau diduga mengalami penguntitan.
Stalkerware biasanya menyamar sebagai aplikasi anti-pencurian atau kontrol orang tua (parental
control) yang sah di ponsel cerdas, tablet, dan komputer.
Setelah dipasang tanpa persetujuan dan pemberitahuan korban – perangkat lunak tersebut akan memberikan pelaku sarana untuk mendapatkan kendali atas kehidupan korban.
Kemampuan Stalkerware bervariasi tergantung pada apilikasinya.
State of Stalkerware adalah laporan tahunan Kaspersky yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang jumlah orang yang terkena dampak penguntitan digital secara global.
Pada 2023, data Kaspersky mengungkapkan 31.031 individu unik di seluruh dunia terkena dampak
penguntitan.

Jumlah ini mengalami peningkatan hampir enam persen tahun-ke-tahun (5,8 persen) dari 29.312 pengguna yang terkena dampak pada 2022.
Angka-angka tersebut membalikkan tren penurunan pada 2021, sehingga menegaskan bahwa penguntitan digital masih menjadi isu global.
Baca Juga: Waspadai Phising Manfaatkan Momen Oscar
Menurut Kaspersky Security Network, pada 2023, pengguna di Rusia (9.890), Brasil (4.186), dan
India (2.492) adalah tiga negara yang paling banyak terkena dampak stalkerware.