File yang dibagikan diduga berisi lebih dari 6 juta akun wajib pajak. Bjorka menjual data tersebut dengan harga 10 ribu dolar AS atau Rp 153 juta.
"Dalam sampel di bawah, Anda akan menemukan informasi pribadi tentang Presiden Indonesia dan putra-putranya yang bodoh, serta pejabat di Kementerian Keuangan dan menteri-menteri lain yang juga tidak berguna," tulis Bjorka pada 18 September 2024. Belum diketahui mengapa hacker ternama tersebut getol membocorkan data diduga milik Gibran di internet.