Sejak 1928, setiap periode erupsi Gunung Rokatenda tercatat dengan jelas. Tercatat setidaknya ada 8 periode erupsi antara tahun 1928 dan 2013.
Gunung Rokatenda mencapai skala VEI 3 saat terjadi erupsi pada 4 Agustus hingga 25 September 1928. Perubahan pada kubah lava akibat letusan ini membentuk empat kawah, dan erupsi tersebut menyebabkan kerusakan besar, termasuk 266 korban jiwa, yang sebagian besar disebabkan oleh gelombang pasang laut.
Periode erupsi berikutnya terjadi antara 31 Desember 1963 hingga 16 Maret 1966. Erupsi yang tidak terduga dimulai pada 31 Desember 1963, disertai dengan getaran gempa dan suara gemuruh di bawah gunung.
Kubah lava terbentuk di titik letusan 1928, disertai dengan aliran lava pijar dan lava dingin. Bencana ini menewaskan satu orang dan menyebabkan tiga orang lainnya terluka.
Lima periode erupsi berikutnya terjadi pada 22 Oktober 1972 hingga 16 Januari 1973, 27-28 Oktober 1973, 5 November 1980 hingga 16 September 1981, 9-21 Mei 1984, dan 3 Februari 1985. Pada periode-periode ini, tidak ada korban jiwa yang signifikan.
Setelah 27 tahun, Gunung Rokatenda kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, dengan erupsi dimulai pada 8 Oktober 2012 hingga 31 Oktober 2013.
Gunung Rokatenda kembali menunjukkan aktivitas pada 1 Oktober 2024 hingga 10 November 2024, di mana gunung ini mengalami 24 kali gempa vulkanik dangkal, 30 kali gempa vulkanik dalam, 23 kali gempa tektonik lokal, dan 20 kali gempa tektonik jauh.
Berdasarkan pemantauan seismik, terdapat peningkatan aktivitas gempa vulkanik dangkal pada periode 1 hingga 8 November 2024.
Demikianlah informasi terkait Gunung Rokatenda ada di mana, serta riwayat erupsinya. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas