Suara.com - Pernahkah Anda merasa kesulitan memecahkan soal matematika di sekolah atau mengingat rumus-rumus panjang yang terasa membingungkan?
Dalam momen-momen seperti itu, pernahkah Anda bertanya-tanya: apakah matematika sudah ada di alam semesta, menunggu untuk ditemukan, ataukah ia adalah hasil rekayasa manusia? Pertanyaan ini ternyata serumit kalkulus.
Matematika memegang peranan penting dalam dunia modern. Dari teknologi smartphone hingga desain gedung pencakar langit, dari prediksi cuaca hingga perjalanan luar angkasa, semuanya bergantung pada matematika.
Namun, perdebatan tentang asal-usul matematika masih terus bergulir di kalangan filsuf dan ilmuwan. Apakah matematika diciptakan atau ditemukan? Mari kita telusuri lebih jauh.
Usia Matematika: Setua Peradaban Manusia
Dirangkum dari scienceabc, kisah matematika dimulai bersamaan dengan peradaban manusia. Pada awalnya, manusia menggunakan matematika untuk kebutuhan sederhana seperti menghitung ternak atau mengukur ladang.
Namun, seiring berkembangnya masyarakat, matematika juga mengalami evolusi yang signifikan.
- 600 SM: Peradaban kuno mulai menggunakan matematika untuk keperluan administratif, seperti menghitung pajak dan membagi lahan.
- 500 SM: Angka Romawi mulai digunakan untuk merepresentasikan bilangan.
- 2500 Tahun Lalu: Matematikawan Yunani seperti Pythagoras memperkenalkan konsep revolusioner, termasuk teorema yang membahas hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku.
Ilmuwan percaya bahwa konsep matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan muncul secara independen di berbagai peradaban kuno, seperti Mesir, Mesopotamia, dan India.
Namun, matematika tingkat lanjut berkembang pesat di Yunani dan terus diperluas oleh para matematikawan sepanjang sejarah.
Apakah Matematika Sudah Ada di Alam?

Beberapa filsuf dan ilmuwan percaya bahwa matematika bukanlah ciptaan manusia, melainkan sesuatu yang sudah ada di alam semesta, menunggu untuk ditemukan. Pendapat ini dikenal sebagai Platonisme, yang diambil dari nama Plato, filsuf Yunani kuno.
Menurut Plato, konsep matematika seperti bilangan atau bentuk geometri adalah entitas abstrak yang ada di luar ruang dan waktu, independen dari pikiran manusia. Contohnya:
- Bilangan Prima: Tidak ada bilangan prima terbesar, dan sifat ini berlaku selamanya.
- Bilangan Pi: Nilai π terus berlanjut dalam desimal tanpa batas.
Matematika dianggap sebagai bahasa universal yang mengatur dunia fisik. Bahkan jika alam semesta menghilang, hukum-hukum matematika akan tetap berlaku. Misalnya, Rasio Emas dan Deret Fibonacci adalah bukti bagaimana matematika terwujud di alam.
Rasio Emas dan Deret Fibonacci
Rasio emas (sekitar 1,618) adalah pola matematika yang ditemukan di berbagai fenomena alam. Rasio ini menggambarkan proporsi sempurna yang sering dijuluki sebagai proporsi ilahi.