Tidak hanya risiko terkena serangan, dia menambahkan, tetapi pihak yang gagal beradaptasi juga berisiko mengalami reputasi yang jatuh dan ketahanan yang tidak dapat diperbaiki.
Mulai dari lonjakan serangan siber yang berdampak signifikan hingga integrasi AI kuantum untuk solusi hemat energi.
Prediksi keamanan siber dari Palo Alto Networks untuk tahun 2025 dapat menjadi panduan penting bagi organisasi dalam menyusun strategi dan memaksimalkan potensi implementasi teknologi AI.
1. Transparansi akan menjadi landasan untuk menjaga kepercayaan pelanggan di era AI
Para pengambil kebijakan di kawasan Asia Pasifik mulai menyoroti perlindungan data dan implikasi keamanan siber dari penggunaan sejumlah model AI yang terus berkembang.
Pada tahun 2025, para pembuat kebijakan di kawasan Asia Pasifik akan memfokuskan perhatian pada etika, perlindungan data, dan transparansi AI.

Namun, peningkatan penggunaan model AI akan menyebabkan peningkatan fokus pada keamanan AI, integritas dan reliabilitas data yang digunakan.
2. 2025 adalah tahun populernya deepfake di Asia Pasifik
Deepfake telah digunakan untuk tujuan jahat di wilayah Asia Pasifik karena paling efektif menargetkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Baca Juga: Bos IBM Bocorkan Lima Tren AI pada 2025
Aktor jahat yang cerdas akan memperhatikan dan menggunakan teknologi AI generatif yang terus berkembang untuk meluncurkan serangan deepfake yang kredibel.