Suara.com - Acer Group Indonesia memperluas fasilitas manufaktur perangkat teknologi melalui Acer Manufacturing Indonesia atau AMI, dengan menargetkan produksi 1,2 juta unit per tahun, sebelumnya 600 ribu unit.
Berdiri di atas lahan seluas 10.000 meter persegi, AMI tampil lebih modern dan canggih, karena juga dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI/kecerdasan buatan).
Kapasitas produksi pun jadi lebih besar untuk memenuhi kebutuhan perangkat teknologi untuk berbagai kalangan melalui lini produk berstandar global.
Operational Senior Director of Acer Indonesia, Parman Iskak mengungkapkan, peningkatan kapasitas ini tidak hanya mendongkrak produktivitas tetapi juga efisiensi operasional.
Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, AMI berperan penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.
Fasilitas produksi Acer Indonesia kini mencakup lini produksi yang mutakhir dengan berbagai pembaruan.
![Ekspansi Acer Manufacturing Indonesia, Bekasi, Rabu (11/12/2024). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/12/72117-ekspansi-acer-manufacturing-indonesia.jpg)
Mulai dari otomatisasi, peralatan manufaktur mutakhir dengan dukungan AI, dan pusat suku cadang serta manajemen pergudangan yang terintegrasi.
Dalam operasionalnya, AMI mendukung keberlanjutan global (Global Sustainability) dengan penerapan Green Manufacturing, termasuk penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan efisiensi energi sebagai bagian dari inisiatif hijau Acer Group di Tanah Air.
AMI memiliki waste room yang digunakan untuk pengumpulan dan pemilahan limbah elektronik.
Baca Juga: AI di Ruang Redaksi, Akankah Kecerdasan Buatan Gantikan Peran Jurnalis?
Leny Ng, President Director, Acer Indonesia, mengatakan, langkah ekspansi AMI ini sejalan dengan komitmen perusahaan, untuk menghadirkan rangkaian perangkat teknologi yang memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan, baik individu, korporat, UMKM sampai dengan instansi pemerintah.
"Kami berharap, melalui AMI, perusahaan dapat menjadi bagian dalam penguatan perekonomian dan pertumbuhan industri teknologi di Tanah Air," katanya di Bekasi, Rabu (11/12/2024).
Dia menambahkan, seiring dengan perluasan fasilitas produksi, AMI aktif membuka peluang kerja sama dan kemitraan strategis dengan perusahaan dalam negeri serta instansi pemerintah, seperti produsen komponen lokal.
"Hal ini sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam menciptakan ekosistem Produk Dalam Negeri (PDN) yang berkelanjutan, dan membangun sinergi guna menciptakan produk teknologi berkualitas tinggi yang sesuai kebutuhan pasar lokal dan global,” terang Leny Ng.
Visi AMI menuju smart factory di tahun 2028, dengan menerapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi.
Hal ini diwujudkan melalui adopsi teknologi manufacturing modern, seperti conveyor line production dan auto inspection check yang menggunakan kecerdasan buatan berbasis kamera (AI-based camera).