Bagaimana Perjalanan Luar Angkasa Mempengaruhi Tubuh Manusia?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Senin, 30 Desember 2024 | 16:00 WIB
Bagaimana Perjalanan Luar Angkasa Mempengaruhi Tubuh Manusia?
Ilustrasi pakaian astronot. [Shutterstock]

Studi juga menunjukkan dampak pada sistem reproduksi. Pada tikus yang terpapar radiasi rendah di luar angkasa, ditemukan kerusakan kromosom dan penurunan kualitas gamet.

Pada pria, produksi sperma menurun, sedangkan pada wanita, cadangan ovarium mengalami kerusakan. Hal ini memengaruhi kemampuan reproduksi astronot pasca-penerbangan dan meningkatkan risiko gangguan genetik pada keturunan mereka.

Wawasan dari Penelitian NASA Twins

Salah satu studi paling signifikan adalah penelitian NASA Twins, yang melibatkan saudara kembar monozigot. Salah satu saudara kembar menjalani misi luar angkasa selama 320 hari, sementara yang lain tetap di Bumi. Hasilnya menunjukkan perubahan besar pada tubuh astronot, termasuk:

  • Peningkatan Panjang Telomer: Telomer, bagian kromosom yang terkait dengan penuaan, sementara memanjang selama di luar angkasa. Namun, kembali memendek setelah astronot kembali ke Bumi.
  • Kerusakan DNA dan Aberasi Kromosom: Paparan radiasi meningkatkan kerusakan genetik.
  • Penurunan Fungsi Kognitif: Penurunan ini berlangsung hingga 6 bulan setelah kembali ke Bumi.
Ilustrasi astronot (Unsplash)
Ilustrasi astronot (Unsplash)

Penelitian ini membantu memisahkan efek genetika bawaan dari dampak perjalanan luar angkasa, memberikan wawasan mendalam tentang adaptasi tubuh terhadap lingkungan ekstrem.

Kemajuan teknologi telah membuka pintu bagi eksplorasi luar angkasa, tetapi juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi tubuh manusia. Paparan radiasi tinggi dan gravitasi mikro merupakan bahaya utama yang memengaruhi kesehatan jangka panjang.

Studi pada astronot dan hewan telah mengungkap dampak serius, termasuk penurunan fungsi organ, risiko gangguan reproduksi, hingga perubahan proses penuaan. Meski demikian, penelitian seperti NASA Twins memberikan harapan untuk memahami cara mengurangi risiko ini di masa depan.

Meskipun perjalanan luar angkasa memberikan peluang baru untuk eksplorasi, temuan ini mengingatkan kita bahwa tubuh manusia diciptakan untuk kehidupan di Bumi. Adapun tantangan luar angkasa adalah peringatan bahwa eksplorasi semacam itu membutuhkan persiapan ilmiah dan medis yang matang agar tetap aman dan berkelanjutan.

Kontributor : Pasha Aiga Wilkins

Baca Juga: Objek Buatan Manusia Tercepat Pecahkan Rekor Perjalanan di Luar Angkasa, Jelajahi 'Wilayah Tak Terpetakan'

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI