Dari masih jomplangnya jumlah produksi dengan kebutuhan pasar domestic, mendorong tingginya jumlah impor AC sebagai usaha pemenuhannya.
Pada dasarnya, impor produk sendiri memiliki tantangan.
"Nilai kompresor utama bisa mencapai 244 juta Dolar AS di 2024, untuk itu pemerintah mendorong LG untuk dapat memproduksi kompresor sehingga bisa memenuhi antai pasokan nasional," beber Fairol Rizal.
Dia menuturkan, pemerintah akan terus mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Tidak hanya itu, agar Indonesia dapat lebih bersaing dengan negara-negara lainnya, Wamenperin mendorong peningkatan ekspor produk AC hingga 10 juta unit per tahun.
Menurutnya, sejauh ini produksi AC dalam negeri juga melakukan ekspor ke beberapa negara, sebut saja, Fiji, Papua Nugini, Timur Tengah, dan beberapa negara ASEAN.
![LG Electronics Genjot Produksi Bangun Pabrik AC Senilai Rp 374 Miliar,, Bekasi (16/4/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/16/11529-lg-electronics-genjot-produksi-bangun-pabrik-ac-senilai-rp-374-miliar.jpg)
Dia mengingatkan bahwa pemerintah ingin jika ekspor AC itu dapat ditingkatkan hingga 10 juta unit setiap tahunnya.
"Kebutuhan AC dunia mencapai dua miliar unit, jika ekspor 10 juta unit jatohnya itu bukan apa-apa, dibandingkan kebutuhan AC seluruh dunia," jelas Fairol Rizal.
Seperti diketahui, pabrik AC LG Electronics Indonesia terbaru ini berdiri di atas lahan seluas 32.000 meter persegi.
Baca Juga: LG Electronics Genjot Produksi Bangun Pabrik AC Senilai Rp 374 Miliar, Akhir 2025 Siap Beroperasi
Rencananya, pabrik AC ini akan memproduksi 1,8 juta unit di tahun pertamanya.