eSIM Bisa Jadi Langkah Awal Cegah Kejahatan Siber

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 28 April 2025 | 16:49 WIB
eSIM Bisa Jadi Langkah Awal Cegah Kejahatan Siber
Ilustrasi eSIM. [Unsplash/Opal Pierce]

“Ada kasus di mana satu NIK digunakan lebih dari 100 nomor. Ini sangat rawan untuk kejahatan digital dan membuat pemilik NIK yang sebenarnya harus menanggung akibat dari sesuatu yang tidak ia lakukan,” ungkap Meutya.

Sebagai langkah lanjutan, Kementerian Komdigi bakal menerbitkan Peraturan Menteri atau Permenkomdigi baru yang memperketat pengawasan terhadap pembatasan tersebut, sekaligus memperkuat aspek verifikasi identitas dalam proses registrasi.

Tak lupa Menkomdigi turut mengapresiasi operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Smart Telecom yang telah menyediakan layanan migrasi ke e-SIM, baik di gerai maupun secara daring.

Menurutnya, Pemerintah RI mendorong operator untuk aktif mengedukasi masyarakat dalam kampanye migrasi sebagai bagian dari Gerakan Nasional Kebersihan Data Digital.

“Untuk saat ini, migrasi belum bersifat wajib. Namun, kami sangat menganjurkan masyarakat dengan perangkat yang sudah mendukung e-SIM untuk segera beralih. Ini demi keamanan data pribadi dan perlindungan terhadap penyalahgunaan identitas,” tegas Meutya.

Lebih lanjut Meutya menjelaskan, dengan populasi 280 juta jiwa dan 350 juta nomor seluler aktif, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam tata kelola data pelanggan.

Menkomdigi Meutya Hafid mengklaim kalau dirinya berkomitmen untuk membersihkan data seluler yang bermasalah dan membangun ekosistem digital yang aman, bersih, dan bertanggung jawab.

“Gerakan ini adalah untuk keamanan kita bersama. Migrasi e-SIM dan pembaruan data pelanggan akan menjadi fondasi penting menuju ruang digital Indonesia yang lebih sehat dan terpercaya,” pungkasnya.

Apa Itu eSIM?

Baca Juga: Teknologi AI Bikin Serangan Siber Makin Berbahaya

eSIM (embedded SIM) adalah teknologi SIM card digital yang tertanam langsung di dalam perangkat, menggantikan SIM fisik yang biasanya harus dipasang dan dicabut secara manual.

Dengan eSIM, pengguna tidak lagi perlu memiliki kartu SIM fisik untuk mengakses jaringan seluler, karena semua informasi yang diperlukan untuk menghubungkan perangkat ke jaringan operator tersimpan secara digital di dalam perangkat tersebut.

Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan atau mengganti operator hanya dengan mengunduh profil eSIM melalui koneksi internet, tanpa perlu memasukkan kartu SIM fisik.

Keunggulan utama dari eSIM adalah kemudahan dan kenyamanannya. Pengguna dapat dengan mudah mengganti operator atau memilih paket data melalui pengaturan perangkat, tanpa harus berkunjung ke gerai operator atau mengganti kartu SIM secara fisik.

Selain itu, eSIM juga mendukung penggunaan perangkat dual SIM, dimana pengguna dapat menggunakan dua nomor telepon sekaligus, satu menggunakan kartu SIM fisik dan satu lagi menggunakan eSIM.

Teknologi ini juga lebih aman, karena tidak dapat dicabut dengan mudah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab jika perangkat hilang atau dicuri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI