Waspad Ancaman Siber Drive USB Meningkat, Tercatat 50 Juta Serangan Malware di 2024

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 02 Mei 2025 | 06:54 WIB
Waspad Ancaman Siber Drive USB Meningkat, Tercatat 50 Juta Serangan Malware di 2024
Ilustrasi Ilustrasi Drive USB, Jumat (2/5/2025). [Pexels]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ancaman siber yang melibatkan perangkat penyimpanan yang dapat dilepas, seperti drive USB, mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini semakin mencolok dengan semakin banyaknya bisnis yang berusaha untuk memperkuat pengamanan jaringan daring mereka.

Namun, meskipun perlindungan terhadap jaringan online semakin diperhatikan, serangan siber yang menyerang perangkat offline, khususnya media yang dapat dilepas seperti USB dan hard drive eksternal, justru menunjukkan peningkatan yang lebih pesat.

Pada tahun 2024, Kaspersky, perusahaan keamanan siber terkemuka, melaporkan telah mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware yang menyasar perangkat fisik, khususnya drive USB dan media yang dapat dilepas lainnya, di wilayah Asia Tenggara (SEA).

Jumlah serangan ini menjadi peringatan yang kuat bagi para pelaku bisnis untuk memperhatikan dan memperkuat sistem pertahanan mereka terhadap ancaman yang datang dari perangkat semacam itu.

Serangan siber yang memanfaatkan perangkat offline ini melibatkan penggunaan alat fisik seperti USB atau hard drive eksternal untuk mentransfer perangkat lunak berbahaya ke sistem target.

Ilustrasi serangan siber, Jumat (2/5/2025). [Pexels]
Ilustrasi serangan siber, Jumat (2/5/2025). [Pexels]

Berbeda dengan serangan siber konvensional yang mengandalkan internet sebagai saluran utama, metode serangan ini memanfaatkan kepercayaan pengguna terhadap perangkat fisik, yang sering dianggap lebih aman dibandingkan dengan media yang terhubung ke jaringan.

Serangan semacam ini juga menonjolkan keunggulan teknologi malware yang semakin canggih.

Kaspersky bahkan mengungkapkan bahwa di akhir tahun 2024, ditemukan kasus di mana drive USB yang dirancang untuk tujuan pengamanan oleh entitas pemerintah di Asia Tenggara, justru terinfeksi.

Baca Juga: Teknologi AI Bikin Serangan Siber Makin Berbahaya

Perangkat USB yang seharusnya digunakan untuk menyimpan dan mentransfer file secara aman di lingkungan sensitif telah disusupi dengan kode berbahaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI