Aplikasi ini meupakan sistem pengelolaan perjalanan dinas untuk perusahaan, badan usaha dan kantor pemerintah yang memiliki biaya perjalanan dinas yang cukup signifikan.
Dengan bantuan Opsicorp, perusahaan dapat melakukan proses sistematis dalam mengatur perjalanan dinas karyawan.
Termasuk di dalamnya kebijakan perjalanan dinas, proses persetujuan, budget dan pembebanan biaya, keamanan dan lain sebagainya.
Pada saat ini, aplikasi perjalanan dinas Opsigo, Opsifin dan Opsicorp sudah dipergunakan oleh banyak travel agent ternama di Indonesia, seperti Golden Rama, Antavaya, Golden Nusa, Bayu Buana, Astrindo, CWT, Obaja dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk Opsicorp telah dipergunakan di beberapa BUMN seperti Pertamina, BRI, Antam, Pegadaian dan beberapa perusahaan nasional dan multi nasional.
Dari sisi market share, menurut Edward, Opsigo saat ini baru mencapai 3 persen, sedangkan untuk Opsicorp masih jauh lebih kecil, sehingga kemungkinan perkembangan lanjutan masih sangat besar potensinya.
![Ilustrasi traveling. [Envanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/22/79260-ilustrasi-traveling.jpg)
Market lokal masih sangat luas yang belum digarap. Di luar travel agent, yang sedang digarap adalah perusahaan asuransi perjalanan dan juga korporasi.
“Market B2B korporasi masih sangat luas. Kami juga sedang mempersiapkan untuk ekspansi ke negara-negara ASEAN terutama Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam,” ujar Edward Nelson Jusuf, CEO OPSIGO, dalam keterangan resminya, Sabtu (3/5/2025).
Mengulik ke belakang, Presiden Prabowo Subianto menerbitkan instruksi presiden (Inpres) tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
Baca Juga: Terbukti! 10 Aplikasi Penghasil Uang Langsung ke DANA, Proses Transaksi Cepat
Arahan Prabowo itu tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025.