Dari sisi market share, menurut Edward, Opsigo saat ini baru mencapai 3 persen, sedangkan untuk Opsicorp masih jauh lebih kecil, sehingga kemungkinan perkembangan lanjutan masih sangat besar potensinya.
![Ilustrasi traveling. [Envanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/22/79260-ilustrasi-traveling.jpg)
Market lokal masih sangat luas yang belum digarap. Di luar travel agent, yang sedang digarap adalah perusahaan asuransi perjalanan dan juga korporasi.
“Market B2B korporasi masih sangat luas. Kami juga sedang mempersiapkan untuk ekspansi ke negara-negara ASEAN terutama Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam,” ujar Edward Nelson Jusuf, CEO OPSIGO, dalam keterangan resminya, Sabtu (3/5/2025).
Mengulik ke belakang, Presiden Prabowo Subianto menerbitkan instruksi presiden (Inpres) tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
Arahan Prabowo itu tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
Salah satu poin pentingnya adalah efisiensi perjalanan dinas pemerintah sebesar 50 persen.
Menurut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, langkah efisiensi anggaran ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas nasional serta menghidupkan sektor ekonomi.
Dari total Rp 44 triliun anggaran perjalanan dinas pemerintah sebesar 50 persen dari total Rp 44 triliun per tahun dapat menghasilkan penghematan sekitar Rp 20 triliun.
Langkah untuk efisiensi itu bisa diawali dari transparansi perjalanan dinas itu sendiri.
Baca Juga: Terbukti! 10 Aplikasi Penghasil Uang Langsung ke DANA, Proses Transaksi Cepat
Potensi pemborosan dapat terjadi pada pembelian tiket, akomodasi dan transportasi di daerah tujuan.
“Ada harga tiket yang tidak tepat, hotel yang tidak sesuai dengan kelasnya dan lain sebagainya. Bisa dibayangkan bila ini terjadi pada ribuan orang di sejumlah badan usaha atau kantor pemerintahan setiap bulan atau setiap tahun,” pungkasnya.