Konsol gaming genggam terbaru dari perusahaan ini diklaim memiliki desain yang ringkas dan bobot yang tidak terlalu berat, yaitu 740 gram, serta ditenagai oleh baterai berkapasitas 55,5 Whr. Dalam paket penjualannya, disertakan pula pengisi daya cepat 65W.
Sebagai konsol handheld berlisensi resmi pertama dari Lenovo yang didukung oleh SteamOS dari Valve, Legion Go S versi ini memberikan akses penuh ke Steam Store, Steam Library, penyimpanan awan, dan fitur Remote Play untuk melakukan streaming game PC.
Varian SteamOS ini ditujukan bagi pengguna yang aktif dalam ekosistem Steam. Sementara itu, Lenovo Legion Go S model Windows hadir dengan spesifikasi perangkat keras yang identik dengan versi SteamOS.
![Lenovo Legion Go S. [Lenovo Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/02/07/66915-lenovo-legion-go-s.jpg)
Setelah diperkenalkan di CES, perusahaan membawa Lenovo Legion Go S (dengan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB) versi Windows ke pasar Indonesia dengan harga Rp 9 juta.
Untuk pasar Amerika Serikat, konsol Legion Go S yang ditenagai oleh AMD Ryzen Z2 Go dan menjalankan SteamOS akan dipasarkan dengan harga mulai dari 500 dolar AS (sekitar Rp 8,1 juta) untuk konfigurasi RAM 16 GB dan penyimpanan 512 GB. Versi Windows 11 dengan RAM 32 GB dan penyimpanan 1 TB dijual seharga 730 dolar AS atau Rp 11,8 juta.
Dari segi tampilan, Legion Go S menggunakan layar sentuh PureSight WUXGA (1920 x 1200) dengan rasio aspek 16:10 berukuran 8 inci dan refresh rate 120 Hz. Pengguna memiliki opsi untuk memilih antara prosesor AMD Ryzen Z2 Go, yang merupakan eksklusif untuk Lenovo, atau prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme.
Guna menjaga suhu operasional, Legion Go S dilengkapi dengan sistem pendingin khusus berteknologi ColdFront yang mencakup kipas berukuran besar dan unit pendingin yang signifikan.