Infografis
Konsep terbarunya dengan baterai gahar berkapasitas 10.000 mAh.
Inovasi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk bisa menjadi yang terdepan dalam teknologi baterai.
Yang diharapkan dapat menjawab keresahan pengguna ponsel pintar terkait daya tahan baterai.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, dijelaskan meskipun memiliki kapasitas baterai yang sangat besar.
Ponsel pintar ini tetap tampil dengan bodi ultra-tipis setelah komponen internal smartphone didesain ulang.
Dengan demikian ukuran baterai yang besar tidak mengganggu tampilan ponsel.
Dan ponsel bisa hadir dengan ketebalan kurang dari 8,5mm dan bobot sedikit di atas 200gram, yang tetap menjamin kenyamanan dalam penggunaannya.
Dari sisi inovasi teknologi, smartphone ini dilengkapi baterai dengan anoda berbahan silikon berjumlah sangat tinggi.
Mencapai rasio silikon 10 persen yang merupakan tertinggi dalam industri smartphone, dengan kepadatan energi 887Wh/L, menetapkan standar baru bagi baterai lithium-ion.
Baca Juga: Vivo Y300 GT Resmi Rilis, HP Gaming Rp 4 Jutaan dengan Layar 144 Hz
Dari segi desain struktural, realme memperkenalkan “Mini Diamond Architecture” yang mendesain ulang tata letak internal guna mengoptimalkan ruang baterai.
Menghasilkan mainboard Android yang paling ramping di dunia dengan lebar hanya 23,4mm, serta telah memperoleh lebih dari 60 paten internasional.
Melalui tampilan penutup belakang yang semi-transparan pada smartphone prototipe, pengguna dapat melihat langsung baterai besar dan mainboard yang telah diminimalkan.
Hadirnya ponsel konsep ini diharapkan menjadi penanda bahwa realme konsisten menjadi pelopor dalam ketahanan baterai dan teknologi pengisian daya cepat.
Hal ini juga telah dibuktikan generasi pendahulu mulai dari 150W fast charging pada realme GT Neo3, hingga 240W pada realme GT3.
Serta concept phone dengan daya 320W, realme terus menghadirkan solusi revolusioner dan efektif untuk para penggunanya.
