Waspadai Resiko Pembuatan Kata Sandi lewat AI

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:28 WIB
Waspadai Resiko Pembuatan Kata Sandi lewat AI
Ilustrasi kata sandi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak sedikit orang yang merasa kesulitan membuat kata sandi unik dan kemudian memutuskan menggunakan AI (Artificial Intelligence / kecerdasan buatan).

Alih-alih mempermudah membuat kata sandi unik, penggunaan AI itu ternyata harus diwaspadai resiko yang akan dihadapi dari aksi penjahat siber.

Sebagian besar layanan dan aplikasi daring mengharuskan pengguna untuk membuat kata sandi.

Kemungkinan besar banyak dari kata sandi tersebut tidak digunakan setiap hari dan karena jumlahnya yang tidak terhingga, ada kemungkinan besar banyak kata sandi yang digunakan berulang kali.

Pengelolaan kata sandi yang buruk diperparah oleh ketergantungan pada kombinasi umum nama, kata kamus, dan angka.

Kata sandi ini tidak hanya relatif mudah diuraikan, tetapi jika membuka jalan bagi penjahat siber memperoleh kata sandi di satu situs, yang memungkinkan membuka akses ke banyak situs lain.

Pengguna didesak untuk membuat kata sandi yang unik dan acak demi mengatasi kerentanan yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan kata sandi yang sama beberapa kali.

Namun, pembuatan dan pengelolaan kata sandi dapat menjadi tugas yang sulit.

Untuk mengatasi beban pembuatan dan pengelolaan kata sandi, orang mungkin tergoda untuk menggunakan model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT, Llama, atau DeepSeek untuk membuat kata sandi mereka.

Baca Juga: LuarKampus Sabet Gelar Startup Terbaik di NextDev 2025, Platform AI Bantu Raih Beasiswa Impian

Alih-alih bersusah payah membuat kata sandi yang kuat, pengguna cukup meminta AI, "Buat kata sandi yang aman" dan langsung mendapatkan hasil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI