Serangan Siber Memanfaatkan Nama Merek Populer Segmen Keluarga Meningkat 38 Persen dalam Setahun

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 17 Mei 2025 | 17:16 WIB
Serangan Siber Memanfaatkan Nama Merek Populer Segmen Keluarga Meningkat 38 Persen dalam Setahun
Ilustrasi serangan siber, Sabtu (17/5/2025). [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Semakin populer suatu merek, semakin menarik untuk menjadi daya tarik.

Analisis Kaspersky menunjukkan bahwa upaya serangan paling umum yang menargetkan anak-anak
dan keluarga tidak selalu yang paling jelas.

Selama periode yang dilaporkan, hampir 400.000 percobaan infeksi dikaitkan dengan Pengunduh (downloaders) sebagai perangkat lunak yang mungkin tampak tidak berbahaya tetapi sering digunakan untuk secara diam-diam mengirimkan aplikasi lain yang berpotensi berbahaya.

Pengunduh ini sering kali menyamar sebagai game, video, atau installer yang terkait dengan merek populer, sehingga sangat efektif untuk menipu pengguna.

Lebih jauh lagi, lebih dari 7.800 kasus melibatkan Trojan, yang dapat mencuri data sensitif, memantau aktivitas, atau memberikan akses jarak jauh kepada penyerang.

Trojan sangat berbahaya jika disembunyikan di dalam file yang tampaknya tidak berbahaya, seperti cheat atau aplikasi buatan penggemar.

Ilustrasi serangan virus Trojan. [Shutterstock]
Ilustrasi serangan virus Trojan. [Shutterstock]

Sementara itu, adware menyumbang lebih dari 6.400 percobaan serangan, yang biasanya muncul sebagai game mencolok atau aplikasi video yang membombardir pengguna dengan iklan yang tidak diinginkan, memperlambat perangkat, dan berpotensi membuka pintu bagi ancaman tambahan.

Sebagai bagian dari analisis, peneliti Kaspersky mengidentifikasi beberapa situs web penipuan dan phishing yang meniru desain dan merek perusahaan yang populer.

Salah satu contoh adalah halaman phishing yang dibuat menyerupai situs web resmi Tokyo Disney Resort.

Baca Juga: Q1 2025, Lebih dari 3 Juta Ancaman Siber Menargetkan Pengguna di Indonesia

Penipuan semacam itu sering kali tidak dapat dibedakan dari halaman yang sah pada pandangan pertama, dengan satu-satunya perbedaan adalah URL situs web tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI