Menurut dia, kesalahpahaman tentang perlindungan default berasal dari took aplikasi yang diduga dikurasi dan pembatasan sistem operasi, tetapi taktik rekayasa sosial dan malware seluler modern, termasuk Trojan seluler yang sudah diinstal sebelumnya, telah mengeksploitasi keamanan palsu ini.
"Solusi perlindungan seluler yang kuat, ditambah dengan peningkatan literasi digital pengguna, sangat penting untuk melindungi dari risiko yang meningkat ini,” tutup Anton Kivva.