Infografis
Suara.com - Setelah tersedia di konsol dan PC pada tahun lalu, game action-adventure Star Wars Outlaws hadir di Nintendo Switch 2 pada 4 September. Ubisoft kini menyiapkan update atau patch perdana dengan beberapa penyesuaian.
Perilisan game anyar disambut dengan berbagai kabar terbaru, mulai dari patch perbaikan, janji demo, hingga kontroversi seputar metode distribusinya.
Ubisoft telah meluncurkan Title Update 1 untuk Star Wars Outlaws di Switch 2 tak lama setelah perilisannya.
Pembaruan ini, dengan nomor versi 8959917.TU1, membawa sejumlah peningkatan signifikan.
Fokus utama patch ini adalah "peningkatan kualitas visual" yang membuat grafis lebih jernih saat bergerak cepat atau menggunakan teropong, mengurangi "pop in" objek.
Selain itu, patch juga mengatasi masalah kedipan pada asap dan pencahayaan, memperbaiki bayangan di tepi layar saat berada di kota, serta meningkatkan kualitas detail seperti daun dan kain.
Dari sisi gameplay, beberapa perbaikan mencakup masalah NPC yang tidak muncul, Kay yang terjebak di lingkungan, dan peningkatan deteksi persembunyian di rumput tinggi.
Pembaruan antarmuka pengguna (UI) juga hadir, termasuk perbaikan tampilan pengontrol saat beralih antara Joy-Con dan Pro Controller, serta penyesuaian inventaris gadget HUD.
Peningkatan ini datang setelah laporan awal dari Gamescom yang menimbulkan kekhawatiran tentang kinerja game.
Baca Juga: Film Adaptasi Game God of War Sedang Digarap, Ini Bocorannya
Demo Star Wars Outlaws Akan Hadir Akhir Tahun 2025
Bagi para gamer Switch 2 yang belum memiliki game Star Wars, ada kabar baik: Ubisoft telah mengonfirmasi bahwa demo Star Wars Outlaws akan tersedia di Nintendo Switch 2 akhir tahun ini.
Informasi terungkap melalui FAQ yang diperbarui di situs resmi game.
Saat ini, demo sudah tersedia di platform lain (PS5, Xbox Series X, PC) yang menawarkan pengalaman bermain terbatas sekitar tiga jam di pertengahan game.
Belum diketahui apakah demo untuk Switch 2 akan sama atau memiliki konten yang berbeda.
Meskipun Star Wars Outlaws akhirnya hadir di Switch 2, perilisannya diwarnai kontroversi terkait penggunaan "Game-Key Card" untuk versi fisik game.
