Karena itu, temuan mengenai peran GPR133 dan AP503 dianggap sebagai langkah maju yang penting.
“Penemuan ini menunjukkan potensi besar untuk aplikasi medis, terutama pada populasi yang menua,” ujar Juliane Lehmann, ahli biologi molekuler dari University of Leipzig, dikutip dari Science Alert (21/9/2025).
Ia menekankan, memperkuat tulang bukan hanya penting untuk penderita osteoporosis, tetapi juga bermanfaat bagi orang sehat yang ingin menjaga tulang tetap kuat seiring bertambahnya usia.
Selain pengobatan, gaya hidup juga berperan besar dalam menjaga tulang tetap sehat. Pakar gizi merekomendasikan pola makan kaya kalsium dan vitamin D, seperti susu, ikan berlemak, serta sayuran hijau.
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, latihan beban ringan, atau yoga juga membantu mempertahankan kepadatan tulang. Olahraga teratur dapat menurunkan risiko patah tulang hingga 40 persen pada lansia.
Para ilmuwan berharap penelitian lanjutan bisa memastikan keamanan dan efektivitas AP503 pada manusia.
Jika berhasil, obat yang menargetkan reseptor GPR133 dapat menjadi terobosan besar dalam dunia medis, membantu membangun kembali tulang yang sudah rusak dan mencegah osteoporosis sejak dini.
Temuan ini memberikan optimisme baru: di masa depan, osteoporosis mungkin tidak lagi menjadi penyakit yang hanya bisa diperlambat, tetapi juga dapat benar-benar diperbaiki.
Dengan kombinasi obat, pola makan sehat, dan olahraga, tulang yang kuat sepanjang hidup bukan lagi sekadar impian.
Baca Juga: China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa