- Foto profil di berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp bisa menjadi bahan para penjahat untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, hingga pelecehan.
- Untungnya ada cara agar foto profil WhatsApp tidak lagi bisa di-screenshot bahkan diunduh orang lain.
- Bagiamana caranya? Simak penjelasan lengkap dan tips tambahan untuk mengunci privasi Anda.
Suara.com - Profil adalah representasi identitas kita di dunia maya. Namun, orang tidak bertanggung jawab bisa saja memanfaatkan foto profil kita dengan cara screenshot.
Foto profil WhatsApp, yang sering kali menampilkan wajah kita dengan jelas, rentan disalahgunakan untuk penipuan, pencurian identitas, hingga pelecehan.
Menjawab kekhawatiran ini, WhatsApp akhirnya meluncurkan fitur keamanan yang telah lama dinantikan: pemblokiran screenshot (tangkapan layar) untuk foto profil.
Langkah ini menandai babak baru dalam komitmen WhatsApp terhadap privasi pengguna. Namun, apakah fitur ini saja cukup untuk melindungi kita?
Mari kita bedah lebih dalam mengenai cara kerja fitur ini dan langkah-langkah tambahan apa yang wajib Anda ambil untuk mengamankan benteng digital Anda.
Mengapa Foto Profil Anda Begitu Berharga?
Sebelum membahas solusinya, penting untuk memahami masalahnya. Mengapa ada orang yang ingin mengambil tangkapan layar foto profil Anda? Jawabannya lebih mengkhawatirkan dari yang dibayangkan.
- Pencurian Identitas: Pelaku kejahatan dapat menggunakan foto Anda untuk membuat akun palsu di platform lain, baik untuk menipu orang terdekat Anda maupun untuk merusak reputasi Anda.
- Penipuan Berbasis AI: Dengan teknologi deepfake yang semakin canggih, foto wajah Anda bisa dimanipulasi untuk membuat konten video atau gambar palsu yang merugikan.
- Penguntitan (Stalking): Foto profil bisa memberikan informasi visual tentang penampilan, lokasi, atau aktivitas Anda kepada pihak yang tidak diinginkan.
- Pelecehan: Gambar Anda dapat diambil dan disebarkan di grup atau forum online tanpa izin, sering kali disertai dengan komentar yang tidak pantas.
Melihat risiko-risiko ini, langkah proaktif dari WhatsApp untuk memitigasi celah keamanan ini adalah sebuah keharusan.
Cara Kerja Fitur Blokir Screenshot Foto Profil WhatsApp
Berita baiknya adalah, Anda tidak perlu melakukan apa pun untuk mengaktifkan fitur ini.
WhatsApp telah membuatnya menjadi pengaturan default yang berlaku untuk semua pengguna secara otomatis.
Baca Juga: Percakapan Grup WhatsApp Pemain Timnas Indonesia Terbongkar Jelang Lawan Arab Saudi, Bahas Apa?
Ini adalah bagian dari pembaruan keamanan yang digulirkan secara bertahap ke seluruh dunia.
Berdasarkan halaman resmi Bantuan WhatsApp, "To help protect user privacy, we’ve made it harder to take a screenshot of a profile photo. You can’t disable this feature." Ini berarti fitur tersebut tidak bisa dinonaktifkan.
Jadi, apa yang terjadi ketika seseorang mencoba?
Ketika pengguna lain membuka foto profil Anda dalam layar penuh dan mencoba mengambil tangkapan layar, mereka akan mendapati salah satu dari dua hasil ini:
1. Notifikasi Keamanan
Muncul pemberitahuan yang menyatakan, "Tidak dapat mengambil tangkapan layar karena kebijakan keamanan" atau pesan serupa.
2. Layar Hitam
Hasil tangkapan layar hanya berupa gambar hitam pekat, tanpa menunjukkan foto profil Anda.
Fitur ini secara efektif menutup salah satu celah privasi paling mendasar di platform tersebut. Ini adalah kemenangan besar bagi pengguna yang peduli akan jejak digital mereka.
Ini 4 Langkah Tambahan Mengunci Privasi Anda
Meskipun pemblokiran screenshot adalah langkah maju yang signifikan, mengandalkannya saja tidaklah bijaksana.
Ingat, pelaku kejahatan masih bisa menggunakan perangkat lain untuk memotret layar ponsel. Oleh karena itu, Anda perlu membangun lapisan pertahanan tambahan.
Berikut adalah langkah-langkah krusial yang harus Anda terapkan sekarang juga:
1. Atur Siapa yang Bisa Melihat Foto Profil Anda
Ini adalah pengaturan privasi paling fundamental. WhatsApp memberi Anda kendali penuh atas siapa saja yang dapat melihat foto profil Anda.
- Buka Setelan (Settings) di WhatsApp.
- Masuk ke menu Privasi (Privacy).
- Pilih Foto Profil (Profile Photo).
- Anda akan melihat beberapa opsi:
a. Semua Orang (Everyone): Siapa pun, termasuk yang tidak ada di kontak Anda, bisa melihat foto Anda. (Tidak disarankan)
b. Kontak Saya (My Contacts): Hanya orang yang nomornya Anda simpan yang bisa melihat. (Pilihan Aman)
c. Kontak saya, kecuali... (My Contacts Except...): Memberi Anda kontrol untuk mengecualikan kontak tertentu.
d. Tidak Ada (Nobody): Tidak seorang pun bisa melihat foto profil Anda. (Paling Aman)
2. Kendalikan Informasi Lainnya
Selain foto profil, batasi juga siapa yang bisa melihat informasi "Terakhir Dilihat & Online", "Info", dan "Status" Anda melalui menu Privasi yang sama.
Semakin sedikit informasi publik yang Anda bagikan, semakin kecil permukaan serangan bagi pihak yang berniat buruk.
3. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (Two-Step Verification)
Fitur ini menambahkan lapisan keamanan berupa PIN enam digit yang akan diminta secara berkala dan saat Anda mendaftarkan akun WhatsApp di perangkat baru. Ini adalah pertahanan terkuat melawan pembajakan akun.
4. Waspada Terhadap Upaya Phishing
Selalu curiga terhadap pesan dari nomor tak dikenal yang meminta informasi pribadi, kode verifikasi, atau meminta Anda mengklik tautan yang aneh. WhatsApp tidak akan pernah meminta informasi rahasia Anda melalui chat.
Kendali Ada di Tangan Anda
Fitur pemblokiran screenshot foto profil dari WhatsApp adalah inovasi keamanan yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa platform mendengar masukan pengguna dan secara aktif berupaya menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Namun, keamanan digital adalah tanggung jawab bersama. Teknologi menyediakan alatnya, tetapi kesadaran dan kebiasaan pengguna adalah kuncinya. Jangan menunggu hingga terjadi insiden.
Ambil tindakan sekarang! Luangkan waktu lima menit untuk memeriksa kembali semua pengaturan privasi di akun WhatsApp Anda.
Pastikan Anda sudah menerapkan semua lapisan perlindungan yang tersedia. Bagikan artikel ini kepada orang-orang terdekat Anda agar mereka juga terlindungi. Siap untuk lebih aman?