Peneliti Berhasil Ciptakan Madu Rasa Cokelat, Tanpa Perlu Tambahan Gula, lho!

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 26 November 2025 | 18:05 WIB
Peneliti Berhasil Ciptakan Madu Rasa Cokelat, Tanpa Perlu Tambahan Gula, lho!
Ilustrasi madu. (Pexels)

Suara.com - Para ilmuwan di Brasil mengembangkan inovasi unik dengan berhasil menciptakan madu beraroma coklat tanpa menambahkan gula atau bahan pemanis tambahan.

Produk baru ini dihasilkan dengan menggabungkan madu lebah tanpa sengat dengan senyawa aktif yang diekstraksi dari kulit biji kakao, bagian yang biasanya dibuang dalam proses produksi cokelat.

Mengutip Earth.com (24/11/2025), penelitian ini dipimpin oleh Felipe Sanchez Bragagnolo dari State University of Campinas (UNICAMP).

Ia menjelaskan bahwa selain menghadirkan rasa yang mirip cokelat, hasil ekstraksi tersebut mengandung berbagai senyawa bioaktif yang bermanfaat, termasuk theobromine dan kafein, dua komponen khas kakao yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan jantung.

Tak hanya itu, senyawa fenolik yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi juga berpindah ke dalam madu melalui proses ekstraksi.

Bragagnolo mengatakan, daya tarik terbesar produk ini tentu saja rasa coklatnya. Namun dari sisi ilmiah, komposisi bioaktif yang terkandung membuatnya menarik tidak hanya untuk industri makanan, tetapi juga kosmetik.

Menurut para pencicip awal, rasa coklat dalam madu semakin kuat tergantung perbandingan antara madu dan kulit kakao yang digunakan. Tim peneliti bahkan berencana menggelar uji sensori lengkap untuk mengetahui respons konsumen lebih luas.

Salah satu terobosan terbesar dari penelitian ini terletak pada metode ekstraksi. Mengutip Earth.com (24/11/2025), alih-alih menggunakan pelarut kimia, alkohol, atau metode konvensional lainnya, tim memakai gelombang ultrasonik.

Proses ini menggunakan getaran suara berfrekuensi tinggi melalui sebuah probe logam yang menciptakan gelembung mikroskopis dalam campuran madu dan bubuk kulit kakao.

Baca Juga: Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%

Saat gelembung tersebut pecah, energi intens terbentuk dan merusak dinding sel tanaman, memungkinkan senyawa aktif masuk ke dalam madu.

Metode ini dipilih karena lebih aman, ramah lingkungan, dan tidak mengubah karakteristik madu secara drastis. Peneliti juga menemukan bahwa madu dari lebah tanpa sengat—yang secara alami memiliki kadar air lebih tinggi dan tekstur lebih encer dibanding madu lebah Eropa—sangat cocok digunakan sebagai “pelarut yang bisa dimakan”. Madu jenis ini mampu mempercepat proses ekstraksi karena perpindahan massa berlangsung lebih efisien.

Ilustrasi Madu dan Sirup Maple. (Google AI Studio)
Ilustrasi madu. (Google AI Studio)

Dalam pengujian, tim menggunakan lima jenis madu lebah tanpa sengat khas Brasil: borá, jataí, mandaçaia, mandaguari, dan moça-branca.

Protokol awal disesuaikan dengan madu mandaguari, yang dianggap memiliki keseimbangan terbaik antara kandungan air dan viskositas. Setelah itu, metode yang sama dicoba pada jenis madu lainnya dan tetap menunjukkan hasil yang konsisten.

Kulit biji kakao yang digunakan dalam proses ini diperoleh melalui program pertanian di São Paulo, sehingga penelitian ini turut mendukung upaya pengurangan limbah dan pemanfaatan hasil samping industri kakao.

Tim menilai metode ultrasonik dan penggunaan madu sebagai pelarut memberikan nilai positif pada indikator keberlanjutan Path2Green, dengan skor +0.118 dalam skala −1 sampai +1.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI