Polemik Vaksin Covid-19: Distribusi dan Efek Samping Jadi Kekhawatiran

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Senin, 25 Januari 2021 | 11:05 WIB
Vaksinator memindahkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam alat penyuntik sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Penyuntikan vaksin pertama terhadap Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/01) di Istana Negara menjadi penanda dimulainya tahap pertama program vaksinasi massal Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya, pada Senin (11/01) Badan POM telah resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang bekerja sama dengan PT Bio Farma.

Vaksin ini dianggap telah sesuai dengan standar WHO yaitu nilai efikasi yang mencapai 65,3% dari hasil uji klinis yang dilakukan di Bandung.

Vaksin-vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19. Sebanyak 1.060.440 vial vaksin buatan Sinovac didistribusikan ke 34 provinsi dengan pengawalan ketat oleh kepolisian. Terlepas dari masalah persiapan tersebut, polemik mengenai vaksin juga masih terjadi di masyarakat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI