Suara.com - Pernyataan yang dilontarkan oleh Rivai Kusumanegara, Kuasa Hukum Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), mengenai isu ijazah Presiden Jokowi telah menarik perhatian dan memicu tanggapan dari Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Rivai sebelumnya mempertanyakan apakah semua persoalan akan terselesaikan dan menjadi baik-baik saja jika ijazah Jokowi diperlihatkan kepada publik.
Menanggapi hal tersebut, Refly Harun menyatakan keberatan, menganggap jawaban itu tidak lazim.
Menurutnya, momen penunjukan ijazah tersebut adalah yang justru ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak guna memastikan keaslian dokumen milik Presiden Jokowi.
Refly menguraikan pengalamannya dalam sebuah debat dengan Ade Armando.
“Apa yang menjadi perdebatan saya dan perwakilan atau lawyer dari Jokowi. Saya dalam debat itu tanya sama Ade Armando ‘yakin nggak punya ijazah?’, ‘yakin’ katanya. Lalu kenapa enggak ditunjukkan?” urai Refly, dikutip dari youtubenya, Rabu (27/8/25).
“Nah jawabannya sama kayak yang disampaikan lawyernya itu, ‘apakah kalau ditunjukkan akan selesai atau tidak?’. Nah inikan aneh,” tambahnya.
Refly berpendapat bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Rivai tidak sesuai dengan peran seorang pengacara.
Seharusnya, seorang lawyer berfungsi memberikan nasihat dan pandangan konstruktif kepada kliennya, bukan justru memperkeruh keadaan atau mengarahkan pada konflik.
Baca Juga: Mahfud MD 'Sentil' Peragu Ijazah Jokowi: Buktikan di Pengadilan, Jangan Bikin Gaduh!
“Intinya sebagai lawyer dia ingin memberikan nasihat kepada kliennya yaitu Jokowi untuk menyelesaikan masalah ini.,” ujarnya.
“Yang Namanya lawyer itu harus memberikan pandangan, nasihat, bukan kemudian mengarahkan orang untuk berkonflik. Bagaimana kita memenjarakan orang misalnya, bukan begitu. Tapi bagaimana menyelesaikan konflik,” imbuhnya.
Refly menegaskan bahwa dirinya, beserta Pakar Telematika Roy Suryo, adalah individu yang objektif dan tidak memiliki kepentingan politik dalam polemik ini.
Ia menyatakan kesediaannya untuk menerima keaslian ijazah dan tidak akan mempermasalahkannya jika memang terbukti asli.
Namun, ia juga menambahkan bahwa jika ijazah yang ditunjukkan ternyata tidak asli, maka persoalan akan berkembang lebih jauh.
“Orang-orang seperti saya, Roy Suryo kan pasti objektif. Jadi enggak mungkin kita misalnya sudah jelas didepan mata kita itu asli, tiba-tiba kita cuek aja tetap mengatakan tidak asli dan lain sebagainya,” ucapnya.