Rahasia di Balik Batu Borobudur: Mengapa Permen Karet dan Tangan Jahil Jadi Musuh Utama?

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2025 | 14:02 WIB
Candi Borobudur (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan permen karet yang menempel kuat pada permukaan candi hingga relief-relief yang tercabik tangan jahil, makin menyulitkan tim pemelihara Candi Borobudur di tengah perubahan iklim yang semakin mempercepat proses kerusakan batu-batu candi.

Arkeolog yang juga Koordinator Kelompok Kerja Perawatan Candi Borobudur bersama belasan juru pelihara candi berpacu dengan waktu agar Candi Borobudur tetap lestari dan menjaganya adar tetap menajdi tempat sakral bagi umat Buddha.

Di sisi lain, dua generasi, pemugar dan pemelihara Candi Borobudur kecewa dengan perilaku para wisawatan usil yang merusak warisan nenek moyang lebih dari satu milenium lalu.

Werdi yang pada 1973-1983 menjadi salah satu juru pugar Candi Borobudur sampai mengelus dada mengetahui kerusakan candi yang selalu ia banggakan.

"Nenek moyang sudah membuat Borobudur sedemikian bagus, mengapa tidak dipelihara, kok malah dirusak." Anaknya, Eka Sumitra, kini meneruskan jejak sang ayah. "Saya ingin memelihara Borobudur agar kelak anak cucu saya bisa melihat kemegahannya," ungkap Eka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI