Ananda Prasetya: Tantangan AI Ada pada Etika

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 02 Juni 2025 | 19:53 WIB
Ananda Prasetya: Tantangan AI Ada pada Etika
Ananda Prasetya, VP of Big Data & AI Alibaba Cloud Indonesia mengatakan tantangan terbesar pengembangan AI adalah soal etika. [Suara.com/Ramadhani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Alibaba Cloud sendiri memiliki model Generative AI nya yaitu yang kita namakan sebagai Tongyi Qianwen atau singkatnya sebagai Qwen Model. Dia
merupakan open source model yang kita punya dan ada juga beberapa model yang kita komersialkan juga dari Alibaba itu sendiri.

Ada beberapa turunannya juga kita memiliki seperti Qwen-VL itu untuk image ataupun video understanding, kemudian kita ada Qwen-Audio untuk melakukan audio understanding, dan kemudian kita juga ada Multi Modal Generative AI Capabilities.

Di Qwen sendiri kita juga memiliki beberapa vertical domain model yang biasanya sudah kita function untuk spesific domain tertentu seperti mathematical problem, namanya Qwen-Math dan Qwen-Coder itu untuk coding atau spesifik untuk engineering.

Apakah mirip dengan ChatGPT atau Gemini, Mas?

Iya, sebenarnya sama sih. Nah, Qween ini sebenarnya Generative AI model yang sama yang dimiliki oleh Alibaba Cloud itu sendiri.

Apakah Generative AI dari Alibaba Cloud ini bisa mendukung transformasi digital?

Kalau kita ngobrol mengenai transformasi digital itu ada 3 aspek yang sebenarnya kita mesti perhatikan, yaitu engagement, experience dan efisiensi.

Nah engagement itu bagaimana generative AI mengubah perilaku customer ketika berinteraksi dengan suatu sistem ataupun platform. Kedua, itu bagaimana ia bisa mengubah experience customer ketika berinteraksi dengan satu sistem. Terakhir itu efisiensi, yakni ketika Generative AI itu
dapat mempermudah berbagai pekerjaan ataupun proses bisnis.

Lalu soal si Qwen 2.5, mungkin bisa dijelaskan bagaimana Qwen 2.5 itu?

Baca Juga: AI atau Sekadar Jargon? Gibran dan Kecanggihan Teknologi yang Diperdebatkan

Cara menggunakan Qwen 2.5 sebenarnya opsinya itu banyak ya dari Alibaba Cloud. Kita sangat fleksibel, Kita memiliki beberapa deployment options. Yang pertama itu dengan menggunakan platformnya Alibaba sendiri kita punya namanya Alibaba Cloud Model Studio.

Nah Alibaba Cloud Model Studio itu merupakan model as a service yang dimiliki oleh Alibaba yang di mana dia bisa serving model atau Qwen model tersebut langsung untuk enterprise needs.

Yang kedua yang membedakan kita dari kompetitor kita adalah kita juga bisa men-deploy Qwen model di atas inferencing platform yang Alibaba
miliki. Jadi tidak harus menggunakan software acces service ataupun model access service yang Alibaba

Karena model ini dia berbasiskan open source, bisa download modelnya kemudian deploy di komputer masing-masing.

Jadi kami memberikan flexible deployment options karena memang kita tahu ke depannya banyak sekali regulasi, terutama di Indonesia, misalnya di sektor perbankan atau di sektor industri yang di mana datanya itu enggak boleh disimpan di luar negeri.

Apa sih kelebihannya Qwen 2.5?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI