Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2025 | 18:03 WIB
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan Artificial Intelligence setara dengan penemuan akbar mesin uap pada 1700an yang mendorong revolusi industri. [Suara.com/Adit Rianto Saputro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan Artificial Intelligence atau AI saat ini, setara dengan penemuan akbar Mesin Uap pada 1700an yang mendorong Revolusi Industri, sehingga dunia menjadi yang kita kenal saat ini.

Ditemui di kantornya di Menara Indosat, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat pada akhir Februari 2025, Steve bercerita tentang bagaimana AI telah dan akan mengubah hidup manusia; mendorong pemanfaatannya di internal Indosat; kolaborasi dengan raksasa cip dunia NVIDIA; hingga pengembangan talenta digital di pelosok Indonesia Timur.

Berikut adalah petikan obrolan Steve Saerang dengan Ria Rizki Nirmala Sari dari Suara.com:

Selamat siang Mas Steve apa kabarnya? 

Selamat siang, baik. 

Artificial Intelligence sedang ramai dibicarakan saat ini. Kita tahu Indosat juga sudah mengembangkan beberapa produk dengan memanfaatkan teknologi AI. Nah sebenernya, kalau dari Indosat sendiri Mas Steve, bagaimana melihat perkembangan AI di dunia, termasuk di Indonesia?

Kalau saya akan memberikan satu statement, yang saya rasa dilihat dari apa yang terjadi di global, sekarang kita sudah melalui yang namanya Revolusi Industri 4.0. Sebelumnya dengan adanya otomatisasi, manufaktur, semuanya otomatis. Kita mau ke mana-mana semua otomatis. Dan itu karena ada percepatan digitalisasi. Nah sekarang saya bisa kasih statement bahwa kita sudah masuk ke revolusi industri berikutnya. Seperti pada saat waktu mesin uap pertama kali ditemukan.

Waktu mesin uap pertama kali ditemukan semua orang antara skeptis tapi harus. Antara merasa ini sebuah challenge, sebuah ancaman. Tetapi, mereka mau enggak mau harus menggunakan mesin uap itu. Nah itulah momen yang sekarang kita lagi sama-sama hadapi. Enggak cuma di Indonesia tapi juga secara global. 

Kenapa? Karena era AI atau Artificial Intelligence sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Sudah banyak penemuan-penemuan terkait AI tetapi sekarang sejak 2023, 2024, percepatan itu terjadi. Kenapa? Karena ada banyak use case yang langsung membuat orang terbelalak. 

Baca Juga: Cisco - Indosat : Ancaman Siber Makin Kompleks! Hanya 12 Persen Perusahaan RI Siap

Contohnya, dulu kita tidak tahu yang namanya ChatGPT kan? Sekarang kita tiba-tiba ngomong sama ChatGPT. Dia bisa memberikan jawaban yang panjang, lebar dan sistematik. Biasanya kalo Google kan hanya memberikan link dan kita mempelajari sendiri. (Sementara) ChatGPT menggenerate informasi yang cukup detail, sampai bisa dibilang dia udah sekelas profesor. Dia bisa memberikan beberapa penjelasan yang disertai dengan citation.

Nah enggak berhenti di situ. Sekarang ada Deepseek dari China, mirip seperti ChatGPT. Tapi dia mampu bercakap-cakap dengan kita seolah-olah dia manusia. So dia, aku lihat dari sisi ini, sudah seperti the way human think, right?

Nah, kenapa I bring this up? Orang belum melihatnya sebagai sebuah penemuan. Tetapi once they discover, pada saat mereka coba, mereka langsung terbelalak dan lihat ini adalah revolusi dalam cara kita untuk doing things. Dimulai dari sekarang, di saat kita mengetahui ada teknologi seperti ini, otomatis akan berubah 180 derajat.

Nah ini yang membuat orang harusnya melihat we are in the revolution. Itu pendapat saya dengan AI sekarang, dilihat dari kacamata global.

SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan Artificial Intelligence setara dengan penemuan akbar mesin uap pada 1700an yang mendorong revolusi industri. [Suara.com/Adit Rianto Saputro]
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan Artificial Intelligence setara dengan penemuan akbar mesin uap pada 1700an yang mendorong revolusi industri. [Suara.com/Adit Rianto Saputro]

Kalo misalnya ternyata AI ini berkembang secara pesat, tapi di Indonesia sendiri perkembangannya menurut Mas Steve apakah akan berjalan dengan semestinya atau agak lambat?

Konteks yang ingin saya berikan adalah melihat dari sisi industri telekomunikasi dulu. Jadi di industri telekomunikasi, kita lihat bahwa ini merupakan backbone. Ini merupakan tulang belakang karena AI bisa berjalan di atas sebuah connectivity. Nah kalau kita ngomong soal connectivity kita bisa melihat bahwa penggunaan AI saat ini di Indonesia lebih banyak digunakan, dikonsumsi, di tahap awal yaitu generative AI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI