BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Siang Ini, Fokus Antisipasi Banjir di Hulu Jabodetabek

Senin, 07 Juli 2025 | 11:41 WIB
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Siang Ini, Fokus Antisipasi Banjir di Hulu Jabodetabek
Ilustrasu ooperasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menggunakan pesawat Cassa C-212. [Antara/Nova Wahyudi/nym]

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta BPBD DKI Jakarta akan lakukan operasi modifikasi cuaca atau OMC sebagai respons atas tingginya intensitas hujan di wilayah Jabodetabek hingga menyebabkan banjir.

Operasi ini mulai dilakukan hari ini dan direncanakan berlangsung hingga 11 Juli 2025, dengan lokasi pusat komando sementara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, mengungkapkan bahwa timnya masih dalam tahap persiapan pelaksanaan teknis.

"Hari ini memang BNPB bersama kami, BMKG dan BPBD DKI sudah memulai operasi modifikasi cuaca. Mungkin akan dimulai siang nanti karena informasinya baru semalam dan ini kami masih persiapan," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (7/7/2025).

Dia menjelaskan bahwa operasi tersebut dilakukan guna mengantisipasi potensi banjir, terutama di wilayah hulu Jabodetabek yang selama sepekan terakhir mengalami peningkatan curah hujan secara ekstrem.

Menurut Budi, fokus utama saat ini adalah memperkuat cakupan operasi modifikasi cuaca di kawasan Jawa Barat dan DKI Jakarta, yang dinilai paling rentan terhadap limpasan air dari wilayah hulu.

"Karena coverage-nya kalau kita lihat Jawa Barat dan DKI ini yang perlu diantisipasi terutama di wilayah hulu Jabodetabek," jelasnya.

Untuk menunjang operasional OMC, BNPB akan menggunakan satu unit pesawat sebagai armada penyemaian awan.

Kendati demikian, lanjut Budi, tidak menutup kemungkinan adanya penambahan armada dari TNI AU apabila intensitas hujan tidak menurun dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Cerita Pramono Tak Bisa Tidur Saat Jakarta Dikepung Banjir, Ujian Pertama Jadi Gubernur

"Kemungkinan nanti kita akan me-review juga apakah wilayah Jakarta, khususnya Jabodetabek, ini juga perlu penebalan pesawat. Jadi sementara BNPB menyiapkan satu pesawat dan kalau memang nanti diperlukan armada TNI juga mungkin akan siap mendukung," ujarnya.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Sabtu (5/7) sore, ditambah pasang maksimum air laut, dikabarkam memicu naiknya status sejumlah pintu air dan pos pantau. Akibatnya, 100 Rukun Tetangga (RT) dan 3 ruas jalan di DKI Jakarta terendam banjir.

Bahkan, sebagian warga terpaksa mengungsi ke 17 titik pengungsian yang telah disiapkan.

Fenomena ini dipicu oleh kombinasi curah hujan tinggi dan pasang laut akibat fase Perigee dan bulan baru, sebagaimana telah diperingatkan oleh BMKG dalam Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) yang berlaku sejak 4 hingga 13 Juli 2025.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI